Bila krisis telah memuncak, tiada lain tempat mengadu kita hanyalah Allah

Selama Engkau senang, aku tak peduli dengan hidup ini meskipun terasa pahit dan aku tak peduli selama Engkau ridha meskipun semua manusia marah.


   Bila kesusahan datang menimpa diri, kegelisahan mulai manghantui, kesulitan makin memuncak, bencana kian membesar, semua jalan terasa begitu sempit dan semua upaya menemui jalan buntu, seseorang pasti akan berseru meminta tolong:
 “ Ya Allah, ya Allah! Tiada Tuhan yang berhak disembah, selain Allah Yang Maha Besar lagi Maha Penyantun. Tiada Tuhan yang berhak disembah, selain Allah, Tuhan Yang menguasai ‘Arsy yang besar. Tiada Tuhan yang berhak disembah, selain Allah, Tuhan yang menguasai langit, bumi dan ‘Arasy yang mulia.”

Nepel Selang 1/8*1/8

Maka Allah pun melenyapkan kesusahan, menghilangkan bencana dan memudahkan kesulitannya.
“Maka Kami memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan. Demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.”
(QS.21:88)

“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allahlah (datangnya) , dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan.”
(QS.16:53)

  Bila penyakit pasien bertambah parah, fisiknya lemah, romannya pucat, upayanya menepis, sarananya melemah, dokter sudah angkat tangan, perawat yang mengobatinya kebingungan, jiwa mulai mengeluh, tangan mulai gemetaran, dan hati mulai bergetar, maka pasien pun akan merebahkan dirinya, menujukan perhatiannya hanya kepada Tuhan Yang Maha Tinggi lagi Mah Agung.

 Ia pasti akan berseru meminta tolong seraya berkata: “Ya Allah! Ya Allah!” seketika lenyaplah penyakitnya dan kesembuhan mulai terasa menjalar, sebagai pertanda doanya didengar.

Dobel Nepel 1/4*1/8

“Dan (ingatlah kisah) Ayyub ketika ia menyeru Rabbnya: ‘(Ya Rabbku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.’ Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya dan Kami lipat-gandakan bilangan mereka sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.”
(QS.21:83-84)

Sebaik-baik yang dipelihara oleh seorang lelaki adalah istri yang setia

Artikel Menarik Lainnya:

Bersabarlah anda, niscaya anda akan berhasil

Bersabarlah menghadapi manis dan pahitnya masa, karena sesungguhnya membiasakan diri untuk bersabar lebih mendorong untuk bersikap bijak


   Telah diriwayatkan dari Ummu Rabi’ binti Barra, ibunya Haritsah bin Suraqah yang gugur dalam perang Badar, bahwa ia datang kepada Rasulullah SAW ingin mendengar dari beliau perihal keadaan anaknya yang mati syahid guna menyejukkan hatinya.   

Ia bertanya: “Wahai Rasulullah, maukah engkau ceritakan kepadaku perihal nasib Haritsah? Jika dia berada di dalam surga, maka aku bersabar, dan jika selain itu, maka aku akan menangisinya sekuat-kuatnya.”

Dobel Sok 1/4*1/4

   Rasulullah SAW menjawab: “Wahai Ummu Haritsah, sesungguhnya di dalam surga terdapat banyak taman dan sesungguhnya anakmu mendapat tempat yang tertinggi di dalam surga Firdaus.”

   Sesungguhnya kehilangan anak adalah peristiwa yang sangat pahit. Kepedihannya terasa mencabik-cabik kalbu, menghancurkan isi perut, dan mencerai-beraikan pikiran.

 Wanita itu bertanya kepada Nabi SAW bahwa jika anaknya dimasukkan ke dalam surga, berarti dia akan menjumpainya, insya Allah.

 Sikapnya yang sabar karena berpisah dengan anaknya justru akan meninggikan derajat dirinya dan juga derajat anaknya di dalam surga.

 Jika nasib anaknya tidak seperti itu, tentulah hal yang dapat dilakukannya hanyalah menangisinya seperti tangisan seseorang yang kehilangan orang yang dikasihinya untuk selama-lamanya.

Dobel Nepel 1/8*1/8

  Sesungguhnya akan seperti itulah keadaan seorang ibu yang di tinggal mati oleh anaknya. Dialah seorang ibu yang penyayang dan sabar lagi ikhlas karena mengharap pahala dan ridha-Nya.

Jika wanita cantik adalah bak permata,
maka wanita budiman adalah bak perbendaharaan kekayaan.

Artikel Menarik Lainnya:

Wanita yang berjiwa besar mampu mengubah penderitaan menjadi surga

Kesudahan kesabaran yang baik itu sangat indah 
dan pekerti yang paling utama bagi kaum lelaki adalah sikap dermawan


   Seorang sahabat wanita yang mulia bernama Ummu Sulaim, istri Abu Thalhah RA, telah memberikan teladan yang indah bagi kita dalam hal bersabar menghadapi musibah kematian anak. Akhirnya, Allah SWT memberikan ganti kepada keduanya dengan anak yang lebih baik.

   Diriwayatkan dari Anas RA yang telah menceritakan bahwa anak Abu Thalhah RA sakit keras. Abu Thalhah keluar dan anaknya itu meninggal dunia. Ketika Abu Thalhah pulang, ia bertanya: “Bagaimana keadaan anakku?” 
Ummu Sulaim, ibu si anak tersebut menjawab: 
“Keadaannya sekarang sangat tenang.”

   Selanjutnya, Ummu Sulaim menyajikan makan malam kepada suaminya dan suaminya menyantapnya. Sesudah itu ia melakukan hubungan suami istri dengannya. 

Setelah segalanya usai Ummu Sulaim berkata:
  “Mereka telah mengebumikan anak kita.” 
Singkatnya, pada pagi harinya Abu Thalhah datang kepada Rasulullah SAW dan menceritakan hal itu kepadanya, maka Rasul SAW bertanya: “Apakah tadi malam kalian bersetubuh?”
Abu Thalhah menjawab: “Ya!”

Rasul SAW berdoa: “Ya Allah, berkatilah keduanya.” 
Beberapa masa sesudah perstiwa itu Ummu Sulaim pun melahirkan seorang anak laki-laki dan Abu Thalhah berkata kepadanya: “Aku akan membawanya kepada Nabi SAW.” 
Dan Abu Thalhah membawa beberapa buah biji kurma.

Nabi SAW bertanya: “Adakah dibawakan sesuatu untuknya?”

Dobel Sok 1/2*1/4

Abu Thalhah menjawab: “Ya, beberapa butir kurma.”

Nabi SAW pun mengambil kurma itu dan memamahnya, sesudah itu mengeluarkan lagi kurma tersebut dari mulutnya dan memasukkannya ke dalam mulut bayi untuk mentahniknya dan memberinya nama ‘Abdullah.

Tiada sesuatu pun yang dapat mengangkat martabat wanita seperti halnya menjaga kehormatan

Artikel Menarik Lainnya:

Kekuatan itu bersumber dari kalbu bukan dari fisik

Masing-masing hari yang ku lalui adalah hal yang biasa bagiku. Jika mendatangkan keburukan, aku bersabar, dan jika mendatangkan kebaikan, aku bersyukur. 


   Berikut ini adalah kisah seorang wanita Nasrani yang tidak mengetahui sesuatu pun tentang kehidupan, selain hanya kefakiran, kelaparan, dan didera penyakit. 

Suaminya meninggal dunia dalam waktu yang tidak lama sesudah perkawinannya dan suaminya yang kedua meninggalkannya, karena lari dengan wanita lain. 

Selanjutnya, suami yang keduannya ini ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa dalam sebuah rumah yang hina (rumah bordil). 
Wanita ini mempunyai seorang anak laki-laki, tetapi karena kehidupannya miskin dan selalu didera penyakit, akhirnya ia terpaksa menitipkan anaknya ke panti asuhan saat berusia empat tahun.

   Selanjutnya, terjadilah titik tolak perubahan dalam hidupnya. Suatu hari saat ia sedang berjalan mengelilingi jalan-jalan kota tempat tinggalnya, kakinya terpelesat hingga jatuh ke tanah yang telah di selimuti salju. 

Ia jatuh pingsan dalam waktu yang cukup lama dan dalam kecelakaannya ini tulang punggungnya patah sangat parah. 

Para dokter yang mengobatinya memprediksikan bahwa dia akan mati dalam waktu yang tidak lama, atau jika tidak, ia akan mengalami kelumpuhan total sepanjang hidupnya.

   Ketika wanita ini berbaring di atas ranjang tempat ia dirawat, ia mengambil kitab sucinya dan terilhami oleh pertolongan Tuhan, untuk membaca sebuah ayat yang terdapat dalam Injil Matius sebagaimana yang diutarakannya:

“Saat mereka menyerahkan kepadanya Al-Masih AS seorang yang lumpuh dalam keadaan tergeletak di atas pembaringannya, maka saat itu juga Al-Masih berkata kepada orang yang lumpuh itu: 
‘Bangunlah! Bawalah kasurmu dan pulanglah ke rumahmu,’ maka saat itu juga si lumpuh dapat bangun dan pergi meninggalkan tempat itu.”

   Ternyata berkat kekuatan imannya, kalimat ini dapat mensuplai energi kekuatan dalam diri wanita ini sehingga dapat bangkit sendiri dari pembaringannya dan berjalan-jalan di dalam kamarnya. 

Ternyata pengalaman yang di rasakan oleh wanita yang lumpuh ini telah membukakan jalan baginya untuk mengobati dirinya pada masa selanjutnya dan menebar kesehatan bagi orang lain.

   Dale Carnegie memberikan komentanya: 
“Pengalaman inilah yang membuat Marry Baker Edie (nama wanita yang lumpuh) terdorong untuk menjadi seorang misionaris yang mengabarkan mengijilan di negerinya sebagai satu-satunya wanita misionaris.”
Dan anda, wahai wanita muslim, apakah yang akan anda lakukan?

Benteng yang paling kokoh adalah wanita yang shalih

Artikel Menarik Lainnya:

Pekerjaan yang anda sukai adalah rahasia kebahagiaan anda

Sabarlah menghadapi hari-hari yang sulit, karena semua kesulitan pasti ada akhirnya dan kesabaran itu hanya dimiliki oleh orang yang mempunyai kedudukan mulia 

   Seorang yang jenius dibidang apapun, pasti akan tertarik dengan sendirinya bidang yang telah diciptakan oleh Allah dalam dirinya sebagai bakat yang membuatnya dapat berkreasi tanpa ada kekuatan baginya untuk melawan, meskipun dia mengeluh dalam bidang ini karena nasibnya yang buruk.    
Sesungguhnya hanya bidang inilah satu-satunya pekerjaan yang dapat ditanganinya dengan hati yang senang dan gembira betapapun tumpang-tindihnya kesulitan yang di alami dalam pekerjaannya, betapapun kecilnya harapan untuk dapat meraih usaha dan keberhasilan darinya, betapapun dia menoleh ke belakang dengan menarik nafas dalam dengan penuh harap seandainya dia beralih dari profesinya ini ke profesi lain yang lebih banyak penghasilannya dan lebih berlimpah keuntungannya, dan betapapun dia mengeluh karena kemiskinan yang diakibatkan dari pekerjaannya. 
Sesungguhnya hanya pekerjaan inilah yang dapat memberinya kebahagiaan dan menggali kebaikan yang terkandung di dalamnya.

Kebahagiaan seorang lelaki terletak pada suatu kalimat yang keluar dari dua bibir seorang wanita.

Artikel Menarik Lainnya:

Kecemasan itu menyiksa jiwa dan raga

Kata orang, hidup ini penuh dengan kesedihan dan kemurungan, maka kujawab: “Tersenyumlah! Biarlah kemurungan hanya terjadi di langit (saat sedang mendungnya).” 

   Dampak paling buruk yang ditimbulkan oleh sikap cemas ialah buyarnya potensi kemampuan diri untuk mengonsentrasikan hati. 

Manakala kita dirundung oleh kecemasan, pastilah konsentrasi hati kita akan menjadi tercerai-berai. 

Akan tetapi, manakala kita memaksakan diri untuk menghadapi prediksi yang paling buruk, berarti kita telah memposisikan diri dalam suatu sikap yang memungkinkan bagi kita untuk mengonsentrasikan hati guna menanggulangi ini permasalahan yang sedang kita hadapi.

   Sungguh berada di luar kemampuan kita bila kita bersemangat dalam melakukan suatu pekerjaan yang penting dan dalam waktu yang sama kita merasa cemas dengan keberhasilannya. 
Sesungguhnya masing-masing dari kedua perasaan ini berseberangan dengan yang lainnya sehingga keberadaan salah satunya meniadakan yang lainnya.

   Jika anda mulai merasakan bahwa kecemasan terhadap masa sekarang mulai mengguncangkan diri anda, kembalikanlah ingatan anda pada kecemasan paling berat yang pernah anda alami pada masa lalu.

 Dengan demikian, pikiran anda akan terbebani oleh dua genggaman yang berbeda, bukan hanya satu genggaman. 

Maka sudah barang tentu genggaman yang lebih kuat yang terjadi pada masa lalu akan mengalahkan genggaman masa kini yang kurang kuat. 

Saat itu orang yang bersangkutan akan mengatakan: “Tiada sesuatu pun yang lebih buruk daripada krisis masa lalu. 

Meskipun demikian, aku berhasil melaluinya.” Jika anda dapat melalui krisis itu dan melewatinya dengan selamat, maka kesulitan dan bahaya krisis hari ini pasti lebih ringan.

Nepel Selang 1/8*5/16

   Sesungguhnya kecemasan lebih dekat mencekam diri anda saat anda berada di luar waktu kerja. 

Kecemasan hanya akan melanda diri anda saat waktu luang anda tanpa pekerjaan, karena ilusi anda pada saat itu menghimpun dan membolak-balikan segalam macam prediksi. 

Adapun untuk mengobati keadaan tersebut, hendaknya anda sibukkan diri anda dengan kerja sepenuh kesungguhan.

Nyaris saja berbagai urusan sepele menjerumuskan orang yang sangat bijak sekalipun ke dalam jurang kegilaan

Artikel Menarik Lainnya:

Sesudah perjuangan akan diraih kemenangan yang menyenangkan

Hiburlah kesedihanmu, 
tiada sesuatu pun yang kekal 
dan kesedihanmu juga pasti tidak akan selamanya. 

Berikut ini adalah isi surat seorang istri seusai menjalani bulan madunya, yang ditujukan kepada ibunya. 

Ia mengatakan dalam suratnya sebagai berikut:

“Wahai ibu tersayang, hari ini aku kembali ke rumahku yang kecil lagi sederhana yang telah disediakan oleh suamiku sesudah menjalani masa bukan madu.

Sebenarnya aku berharap agar engkau tinggal di dekatku, wahai ibuku tersayang, supaya aku dapat menceritakn kepadamu semua pengalaman yang ku alami dalam kehidupan baruku bersama suamiku. 
Sesungguhnya suamiku adalah seorang lelaki yang baik. 

Dia mencintaiku dan sebaliknya aku pun mencintainya. Aku berupaya semampuku untuk membuatnya puas dalam segala hal. 

Percayalah, wahai ibuku tersayang, sesungguhnya aku memelihara semua nesehatmu dan melakukan semua pesan yang engkau berikan kepadaku. 

Aku masih teringat setiap kalimat, setiap huruf yang engkau katakan kepadaku dan engkau bisikan ke telingaku seraya merangkul dan memelukku ke dadamu dengan penuh kasih sayang pada malam pernikahanku.

   Sesungguhnya aku melihat dan menilai kehidupan ini sebagaimana penglihatan dan penilaianmu kepadanya. 

Sesungguhnya engkau adalah teladanku yang terbaik. 

Tiada sasaran bagiku, selain mengikuti apa yang pernah engkau lakukan kepada ayahku yang baik dan juga kepada kami semua sebagai anak-anakmu. 

Sesungguhnya engkau telah memberikan kepada kami semua cinta dan sayangmu. 

Engkau telah mengajari kami makna kehidupan dan bagaimana kami harus menghayatinya. 
Engkau juga telah menebar dengan tanganmu sendiri benih-benih kecintaan ke dalam kalbu kami.

Sok Selang 1/8*1/4


   Kudengar suara kunci pintu kamar berputar. Itu pasti suamiku, sesungguhnya dia ingin membaca suratku kepadamu. 

Dia ingin mengetahui apa yang ku tulis buatmu, wahai ibuku tersayang. 

Dia ingin bergabung denganku menghabiskan saat-saat yang bahagia bersamamu melalui suratku yang kuresapi dengan segenap jiwa dan pikiranku. 

Ternyata dia ingin agar aku menyerahkan penaku kepadanya dan memberinya kolom dalam surat ini, karena dia pun ingin menulis buatmu. 

Salam ciumku buatmu, wahai ibu tersayang, juga buat ayah tersayang dan semua saudaraku tersayang. Sampai jumpa nanti di lain kesempatan.”

Senyum itu sama sekali tidak berat, namun banyak memberi guna

Artikel Menarik Lainnya:

Kunci meraih keberhasilan

Dunia ini bila suatu hari penuh dengan tawa ria 
maka pada keesokan harinya akan penuh dengan tangisan 
alangkah buruknya negeri dunia ini. 



>  Kunci kemuliaan adalah taat kepada Allah dan rasul-Nya.

>  Kunci rizki adalah usaha dibarengi istighfar dan takwa.

>  Kunci surga adalah tauhid (syahadat tauhid dan syahadat rasul).

Sok Selang 1/4*1/4

>  Kunci iman adalah membaca ayat-ayat Allah dan tanda-tanda kebesaran yang ada pada semua makhluk-Nya.

>  Kunci kebaikan adalah jujur.

>  Kunci hidupnya kalbu adalah merenungi Al-Qur’an, mendekatkan diri kepada Allah di penghujung malam hari, dan meninggalkan dosa-dosa.

>  Kunci ilmu adalah tidak malu untuk bertanya dan mendengar dengan baik.

>  Kunci kemenangan dan keberuntungan adalah sabar.

>  Kunci kebahagiaan adalah takwa.

>  Kunci menambah nikmat adalah bersyukur.

Dobel Nepel 1/4*1/8


>  Kunci menginginkan pahala akhirat adalah zuhud terhadap duniawi.

>  Kunci keberhasilan adalah doa.

Tersenyumlah, karena senyuman itu bagaikan bagian dari cahaya mentari

Artikel Menarik Lainnya:

Wanita yang maharnya paling mahal sedunia

Wanita yang maharnya paling mahal sedunia 


Jadilah diri anda lebih lembut daripada tiupan angin yang sepoi-sepoi dan lebih tinggi cita-citanya di dunia daripada bintang di langit 

   Abu Thalhah mengajukan lamarannya untuk mempersunting Ummu Sulaim binti Mulhan dan menawarkan kepadanya mahar yang besar. 

Akan tetapi, Abu Thalhah terkejut dan lisannya kelu ketika Ummu Sulaim menolak lamarannya dengan angkuh dan besar diri seraya mengatakan: 
“Sungguh tidak pantas bagiku kawin dengan lelaki yang musyrik. Tidakkah engkau tahu, hai Abu Thalhah, bahwa tuhan-tuhan kamu adalah hasil ukiran seorang budak milik keluarga Fulan dan sekiranya kamu bakar ia dengan api, niscaya ia akan terbakar?”

Sok Selang 1/4*1/4

   Saat itu juga dada Abu Thalhah terasa sangat sempit, lalu ia pergi dengan perasaan yang hampir tidak percaya dengan apa yang di lihat dan di dengarnya. 

Akan tetapi, cintanya yang tulus kepada Ummu Sulaim membuatnya datang kembali pada hari berikutnya untuk mengiming-imingi Ummu Sulaim dengan mahar yang jauh lebih besar dan penghidupan yang makmur lagi senang dengan harapan barangkali saja Ummu Sulaim menjadi lembut dan mau menerima lamarannya. 

Kali ini Ummu Sulaim menjawabnya dengan kesopanan yang tinggi seraya mengatakan: 
“Orang seperti engkau, hai Abu Thalhah, tidak pantas untuk ditolak. sayangnya engkau seorang lelaki yang kafir, sedang aku adalah seorang wanita muslim. Aku tidak boleh kawin denganmu.”

Abu Thalhah bertanya: “Apakah sebenarnya yang engkau maui?”

Ummu Sulaim berkata: “Apa yang aku maui?”

Abu Thalhah bertanya: “Emas ataukah perak yang engkau inginkan?”

Ummu Sulaim menjawab: “Sesungguhnya aku tidak ingin emas atau perak darimu, tetapi aku menginginkan islam darimu.”

Abu Tholhah berkata: “Kepada siapakah aku dapat memperolehnya?”

Ummu Sulaim menjawab: “Kamu bisa mendapatkannya dari Rasulullah SAW .”

Maka saat itu juga Abu Thalhah berangkat menemui Nabi SAW yang saat itu sedang duduk bersama para sahabatnya. Ketika Nabi SAW melihat kedatangan Abu Thalhah, beliau langsung bersabda (kepada para sahabatnya):
“Telah datang kepadamu Abu Thalhah, sedang kedua matanya memancarkan sorotan cahaya Islam.”

   Abu Thalhah datang dan menceritakan kepada Nabi SAW apa yang telah di katakanya oleh Ummu Sulaim. Sesudah itu Abu Thalhah menikahi Ummu Sulaim dengan mahar seperti yang dimintanya, yaitu masuk agama Islam.

Dobel Nepel 3/8*1/4

    Sesungguhnya Ummu Sulaim adalah sampel yang unggul bagi setiap wanita yang mendambakan kemulia’an dan berupaya meraih keutamaan. 

Perhatikanlah bagaimana dia menggariskan tanda-tanda kemuliaan dan keimanan melalui sepak terjangnya yang baik. 

Perhatikanlah betapa besarnya pahala yang akan di terimanya nanti di sisi Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Membalas. Renungkanlah bagaimana dia telah meninggalkan nama yang harum dan pujian yang baik serta keberhasilannya dalam meraih pahala yang besar lagi diberkati. 

Demikian itu tiada lain karena dia adalah seorang wanita yang jujur dengan Tuhannya, jujur dengan dirinya sendiri, dan jujur dengan orang lain. 

Beruntunglah Ummu Sulaim dengan surga yang akan ditempatinya pada hari orang-orang yang jujur beroleh manfaat dari kejujurannya. 

Selamat buat Ummu Sulaim dengan kenikmatan kekal yang akan dialaminya dan betapa beruntungnya dia karena mendapatkan semua yang disukainya.

Murah senyumlah jika anda ingin orang lain tersenyum kepada anda

Artikel Menarik Lainnya:

Kenalilah Allah saat senang

Kenalilah Allah saat senang, niscaya Dia akan balas mengenali anda saat susah 

Wahai orang yang putus asa, mati sajalah engkau sebelum mati atau tetaplah bertahan hidup, maka engkau masih punya harapan 

   Yunus As merasa kesempitan dalam perut ikan besar, dalam kegelapan yang saling bertumpang-tindih, yaitu gelapnya kedalaman laut, gelapnya perut ikan, dan gelapnya malam hari. 

Dia merasakan dadanya begitu sempit, penderitaannya makin menguat, dan kesusahannya makin memuncak, maka bersegeralah ia meminta tolong kepada Allah yang mampu memberikan pertolongan kepada orang yang minta tolong, tempat berlindung bagi yang kesudahan, Maha Luas rahmat-Nya, dan Maha menerima tobat hamba-Nya. 
Terlontarlah dari lisannya kalimat-kalimat bak permata yaqut dan marjan sebagaimana yang disebutkan dalam firman-Nya:
“Maka ia menyeru dalam keadaan sangat gelap: ‘Tidak ada tuhan (yang berhak disembah), selain Engkau . Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim.’” (QS.21:87)

    Do’anya pun segera di kabulkan sebagaimana yang disebutkan dalam firman selanjutnya:
“Maka Kami memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan. Demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS.21:88)

    Allah memerintakan kepada ikan besar yang telah menelannya agar mencampakkan Yunus ke tanah yang lapang. 

Yunus pun sampai ke tepi pantai yang lapang itu dalam keadaan lemah seperti orang yang sakit keras, maka saat itu juga ia di sambut oleh pertolongan Allah yang meliputinya dengan rahmat-Nya. 
Allah pun menumbuhkan pohon yaqthin (labu), sejenis tumbuhan yang merambat, tidak punya batang dan hanya memiliki daun yang lebar. 

Setelah memakannya, kesehatan tubuhnya mulai membaik dan keceriaan hidup mulai terlihat. Demikianlah orang yang mengenal Allah saat senang, maka Allah akan balas mengenalnya saat susah.

Tidak mungkin anda menjadi seorang wanita yang dapat mengendalikan hawa nafsu dirinya, kecuali jika anda mampu mengendalikan hidup anda sendiri

Artikel Menarik Lainnya:

Ads

Populer