Terimalah perkara yang paling pertengahan

Berapa banyak nikmat yang tak dapat dipancing dengan mensyukurinya kepada Allah ternyata bersembunyi di balik hal-hal yang tidak disukai

Manfaatkanlah nikmat-nikmat Allah yang ada disertai dengan bersyukur dan taat kepada-Nya. 

Nikmatilah keberadaan air untuk diminum dan sebagai sarana untuk wudhu dan mandi. Jemurlah diri anda dengan sinar mentari untuk menghangatkan tubuh anda dan sebagai cahaya. 

Nikmatilah keindahan sinar rembulan yang indah lagi menyenangkan. Petiklah buah-buahan dan penuhilah wadah air dengan air sungai. 

Saksikanlah keindahan laut, jelajahilah hutan-hutan, dan bersyukurlah kepada Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun, Yang Maha Raja lagi Maha Mengalahkan. 

Manfaatkanlah anugerah penuh berkah yang telah diberikan oleh Allah kepada anda ini.
 Janganlah sekali-kali anda tidak mengakui nikmat Allah atau mengingkarinya seperti sikap orang-orang kafir yang dikecam oleh firman-Nya:

“Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya” (QS. An-Nahl: 83)

Sebelum anda melihat duri tangkai mawar, lihatlah terlebih dahulu keindahan bunganya.

 Sebelum anda mengeluh karena teriknya mentari, nikmatilah sinarnya yang terang. 

Sebelum anda mengeluh karena gelapnya malam, ingatlah akan keheningan dan ketenangannya. 

Apakah gunanya pandangan yang pesimistis lagi kelam terhadap segala sesuatu dan apakah gunanya mengubah nikmat yang telah ada dari fungsi yang sebenarnya?

“Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang menukar nikmat Allah dengan kekafiran?” (QS. Ibrahim: 28)

Oleh karena itu, ambillah semua nikmat yang ada dan terimalah ia dengan penerimaan yang baik, lalu bersyukurlah kepada Allah atas hal tersebut.


Sebaik-baik perkara adalah yang paling pertengahan


Bagi tiap-tiap keadaan pasti ada dampaknya dan adakalanya hal yang tidak engkau sukai akan memperlihatkan kepadamu hal yang kau sukai kesudahannya.

Dr. Musthafa Mahmud (ahli Mikrobiologi, pent) telah mengatakan: 
“Aku merasa bahagia karena aku orang yang sederhana. 

Pemasukanku tidak berlebihan, kesehatanku wajar-wajar saja, kehidupanku sederhana, dan yang kumiliki dari segala sesuatu hanyalah sederhana saja. 

Dengan kata lain, dapat diartikan bahwa aku dituntut untuk mempunyai lebih banyak lagi motivasi dan motivasi itu sendiri adalah hidup. 

Motivasi dalam hati kami adalah kehangatan hidup kami yang sesungguhnya dan ia adalah modal utama yang dapat membangun kebahagiaan kami.”

Sambungan Selang Cabang Tiga 3/8

Sesungguhnya aku berdoa kepada Allah untuk pembaca beberapa baris kalimat semoga Allah menganugrahi kehidupan yang sederhana dan memberinya hal yang sederhana dari segala sesuatu. Inilah doa yang baik, demi Allah Yang Maha Besar.

Ibuku tidak pernah mengerti filsafat, tetapi dia memiliki fitrah yang jernih sehingga dapat memahami makna ungkapan “Sebaik-baik perkara adalah yang paling pertengahan” sekali pun tidak pernah mempelajarinya. 

Dia mengungkapkannya dengan istilah yang sederhana, tetapi mampu memberikan gambaran yang jelas, yaitu “Berilah kecukupan” artinya sesuatu yang sedikit, tetapi mengandung barakah yang banyak.

Artikel Menarik Lainnya:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ads

Populer