Berimanlah kepada taqdir yang baik dan yang buruk

Perbendaharaan qana’ah tidak akan mengkhawatirkan
 karena tidak memerlukan para penjaga atau para pengawal.

   Allah SWT telah berfirman:
“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri, melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu tidak berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu tidak terlalu gembira terhadap apa yang di beri-Nya kepadamu. Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS.57:22-23)

Sambungan Selang Cabang Tiga 1/4

    Allah SWT telah berfirman pula:
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS.2:216)

    Iman kepada qadha’ dan qadar mempunyai peran yang besar dalam menenangkan hati saat mengalami musibah, terlebih lagi bila hamba yang bersangkutan mengetahui secara tepat bahwa Allah SWT Maha Lembut kepada hamba-hamba-Nya.

 Bahwa Dia menghendaki kemudahan bagi mereka dan bahwa Dia Mahabijaksana lagi Maha Melihat. 
Dia menyimpan pahala untuk mereka di akhirat, maka Dia memberi kepada orang-orang yang sabar pahala mereka secara lengkap tanpa perhitungan.

 Bila kesabaran direnungkan dan diamalkan, adakalanya kesedihan karena musibah dan menahan deritanya, berbalik keadaannya menjadi kesenangan dan kebahagiaan, tetapi tidak semua orang mampu melakukan hal tersebut.

   Berikut langkah-langkah yang dapat anda tempuh untuk meringankan bencana dan musibah serta membuatnya mudah untuk dapat diterima oleh diri.

Dobel Sok 3/8*3/8

  1.  Gambarkanlah adanya musibah yang jauh lebih besar daripada apa yang menimpa diri anda dan lebih buruk kesudahannya.
  2.  Renungkanlah keadaan yang dialami oleh orang yang tertimpa musibah yang jauh lebih besar dan lebih keras daripada musibah yang menimpa anda.
  3.  Lihatlah nikmat dan kebaikan yang telah anda peroleh, sedang banyak orang lain yang terhalang dari mendapatkannya.
  4.  Janganlah anda menyerah pada perasaan terpuruk yang biasanya mengiringi musibah.

Allah SWT telah berfirman:
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS.94:6)


Salah satu hal yang dapat membahagiakan jiwa orang lain adalah senyuman tulus yang muncul dari hati yang paling dalam.

Artikel Menarik Lainnya:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ads

Populer