Sikap tergesa-gesa dan membabi-buta akan mengakibatkan kesengsaraan

Cita-cita itu bila benar akan menghasilkan hal yang terbaik, jika tidak terealisasi, maka paling tidak, kita telah menghabiskan sebagian dari usia kita yang indah dengannya.

   Sikap santun tak ubahnya bagaikan keahlian jenis yang canggih dalam menundukan kuda yang binal. 

Dengan berbakal ini, seseorang dapat mengalahkan emosi, ketololan dan hawa nafsu dirinya.

Adapun sikap hati-hati artinya sama dengan teliti dan tidak tergesa-gesa serta menangani sesuatu dengan pemikiran dan kebijakan. 

Kedua pekerti ini adalah senjata yang dapat memerangi kecemasan. 
Barang siapa yang tidak memiliki keduanya, maka ia akan mengalami banyak kehilangan kebaikan dan terancam oleh kecemasan.

   Sesungguhnya orang yang santun, dengan sikap santunya ia dapat menolak banyak kejahatan.

 Berbeda dengan orang yang tolol lagi emosional, maka sesungguhnya ia akan menjadikan kejahatan makin bertambah besar dan dorongan yang menimbulkan kecemasan makin bertambah kuat akarnya. 

Seseorang yang bersikap hati-hati jarang menyesal atau jarang melakukan urusan yang kesudahannya penuh dengan kemisterian.

 Berbeda halnya dengan orang yang tolol lagi tergesa-gesa, maka sesungguhnya penyesalan, kecemasan dan kesudahan yang buruk akan selalu menemaninya. 

Seorang manusia yang mengasihani dirinya dan diri orang lain adalah orang yang pandai membiasakan dirinya bersikap tenang dan berhati lapang dan senang.

Agama kita, yaitu agama Islam yang hanif (lurus), menganjurkan untuk bersikap lembut, penyantun dan perlahan-lahan (hati-hati). 
Sehubungan dengan hal ini, Rasulullah SAW telah bersabda:
“Sesungguhnya kelembutan itu tidak sekali-kali terdapat pada sesuatu, melainkan akan menghiasinya, dan tidaklah ia dicabut dari sesuatu, melainkan akan memperburuknya.”

Sesungguhnya kita sering menyia-nyiakan saat-saat yang membahagiakan dalam kehidupan kita ini untuk hal-hal yang tidak ada artinya.

Artikel Menarik Lainnya:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ads

Populer