Ya Tuhanku, aku memuji-Mu dengan segala pujian yang tidak layak bagi selain-Mu menerimanya. Wahai Tuhanku, hanya Engkaulah tempat bergantung semua makhluk.
“Wahai anak perempuanku, engkau sekarang akan menempuh hidup yang baru, yaitu kehidupan yang tiada tempat padanya bagi ibumu, ayahmu atau seorang dari saudara-saudaramu.
Di dalamnya engkau akan menjadi teman hidup suamimu yang tidak menginginkan ada seorang pun ikut campur dengannya terhadapmu sekalipun ia berasal dari darah dagingmu sendiri.
Jadilah engkau istrinya, jadilah engkau ibu untuknya, dan jadikanlah dia merasa bahwa engkau adalah segalanya dalam hidupnya dan segalanya dalam dunianya.
Jadilah engkau istrinya, jadilah engkau ibu untuknya, dan jadikanlah dia merasa bahwa engkau adalah segalanya dalam hidupnya dan segalanya dalam dunianya.
Ingatlah selalu bahwa seorang lelaki itu, siapa pun dia adanya, bagaikan bayi besar yang dengan sedikit kata-kata manis akan dibuatnya merasa bahagia.
Jangan kau jadikan dia merasakan dengan mengawinimu berarti dia telah meninggalkan keluarga dan kerabatnya.
Sesungguhnya perasaan ini adakalanya dia rasakan pula pada dirinya bahwa dia telah meninggalkan rumah kedua orang tuanya dan keluarganya demi kamu.
Sesungguhnya perasaan ini adakalanya dia rasakan pula pada dirinya bahwa dia telah meninggalkan rumah kedua orang tuanya dan keluarganya demi kamu.
Akan tetapi, perbedaan antara dia dan kamu adalah perbedaan antara seorang lelaki dan seorang wanita, wanita selamanya merindukan keluarga dan rumah tempat kelahiran, tempat ia tumbuh, tempat ia dibesarkan dan tempat ia belajar.
Akan tetapi, ia harus membiasakan dirinya dengan kehidupannya yang baru.
Dia harus menyesuaikan kehidupannya dengan lelaki yang kini menjadi suaminya, pemeliharanya, dan ayah bagi anak-anaknya. Inilah duniamu yang baru.
Wahai anak perempuanku, inilah masa kini dan masa mendatangmu, inilah keluargamu yang akan kamu bangun berdua bersama dengan suamimu.
Dobel Sok 1/2*1/4 |
Wahai anak perempuanku, inilah masa kini dan masa mendatangmu, inilah keluargamu yang akan kamu bangun berdua bersama dengan suamimu.
Sesungguhnya ibu tidak meminta kepadamu agar melupakan ayah dan ibumu serta saudara-saudaramu, karena sesungguhnya mereka tidak akan melupakanmu selamanya, wahai sayangku.
Bagaimana bisa seorang ibu melupakan belahan hatinya?
Akan tetapi, Ibu meminta kepadamu agar cintailah suamimu, hiduplah bersamanya, dan jalanilah hidupmu dengan bahagia bersamanya.”
Ambillah teladan dari Asiah kesabarannya,
Dari Khadijah kesetiaannya,
Dari ‘Aisyah kejujurannya,
Dan dari Fatimah keteguhannya.
Artikel Menarik Lainnya:
- Jangan anda cabik-cabik hati
- Kunci kebahagiaan adalah shalat
- Jadilah anda sosok wanita yang berjiwa cerah, Nisc...
- Beberapa ayat dan pencerahan
- Dia memelihara Allah, maka Allah balas memeliharan...
- Jangan anda menyesali dunia
- Shadaqah dapat menolak bencana
- Adakalanya Allah mengembalikan orang yang pergi ja...
- Ubahlah kerugian anda menjadi keuntungan
- Jangan balas air susu dengan air tuba
- Kecemasan itu menyiksa jiwa dan raga
- Allahlah yang akan menyelamatkan kita dari setiap ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar