maka sesungguhnya aku setegar batu karang dalam menghadapi badai bencana.
Tersebutlah bahwa istri Khalid, yaitu Ramlah binti Zubair, saudara perempuan ‘Abdullah bin Zubair, sedang duduk mendengar kata-kata suaminya dengan hanya menundukan kepalanya dan tidak mengucapkan sepatah kata pun.
Khalid pun bertanya kepadanya: “Mengapa kamu tidak bicara? Apakah kamu setuju dengan apa yang ku katakan ataukah kamu tidak mau menyanggahku?”
Ramlah menjawab: “Tidak ini dan tidak pula itu, tetapi wanita diciptakan bukan untuk ikut campur dengan urusan kaum lelaki. Kami diciptakan hanya sebagai hiburan untuk dicium dan dipeluk, maka apalah gunanya bagi kami ikut campur dalam urusan kalian?”
Mendengar jawaban istrinya, Khalid kagum, lalu ia mencium kening istrinya.
Rasulullah SAW telah melarang dengan tegas membuka rahasia hubungan antara suami-istri.
Ramlah menjawab: “Tidak ini dan tidak pula itu, tetapi wanita diciptakan bukan untuk ikut campur dengan urusan kaum lelaki. Kami diciptakan hanya sebagai hiburan untuk dicium dan dipeluk, maka apalah gunanya bagi kami ikut campur dalam urusan kalian?”
Mendengar jawaban istrinya, Khalid kagum, lalu ia mencium kening istrinya.
Imam Ahmad bin Hambal telah meriwayatkan melalui Asma binti Yazid yang telah menceritakan bahwa suatu hari ia berada dihadapan Rasulullah SAW bersama dengan banyak kaum lelaki dan kaum wanita yang semuanya duduk.
Beliau SAW barsabda:
“Barangkali ada seorang lelaki yang menceritakan apa yang telah dilakukan bersama istrinya dan barangkali pula ada wanita yang menceritakan apa yang telah dilakukannya bersama suaminya.”
Semua kaum yang hadir diam membisu dan tidak ada yang angkat bicara, lalu Asma’ binti Yazid berkata: “Wahai Rasulullah, benar! Demi Allah, sesungguhnya kaum wanita ini telah melakukannya dan begitu pula kaum lelakinya.”
Rasulullah SAW bersabda: “Jangan kalian lakukan lagi. Sesungguhnya perumpamaan hal tersebut tiada lain sama dengan setan laki-laki yang bersua dengan setan perempuan di tengah jalan, lalu setan laki-laki itu menggaulinya, sedang orang-orang menyaksikannya.”
Sebagian Ulama tafsir menafsirkan firman-Nya:
“Sebab itu wanita yang shalih ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, karena Allah telah memelihara (mereka).” (QS.4:34)
Bahwa yang dimaksud dengan wanita-wanita yang memelihara dirinya adalah mereka yang memelihara hubungan antara mereka dan suami-suami mereka yang harus disembunyikan dan tidak boleh diceritakan, yaitu menyangkut masalah hubungan jasmani.
Sambung Selang Cabang Tiga 5/16 |
Sebagian Ulama tafsir menafsirkan firman-Nya:
“Sebab itu wanita yang shalih ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, karena Allah telah memelihara (mereka).” (QS.4:34)
Hitunglah nikmat-nikmat Allah yang telah diberikan kepada anda daripada menyibukkan diri dengan menghitung-hitung kelelahan anda.
Artikel Menarik Lainnya:
- Anda dengan apa yang anda miliki lebih bahagia
- Kebahagiaan kita berbeda dengan kebahagiaan mereka...
- Jadikanlah Rumah Anda Bagaikan Surga yang Penuh De...
- Wanita bagaikan bintang-bintang yang gemerlapan di...
- Pesan-pesan yang tepat dari seorang ibu yang bijak...
- Suatu gambaran tentang pekerti teman hidup (istri ...
- Wanita yang baik adalah yang menghindari bencana m...
- Rumah tangga tanpa emosi, tanpa kegaduhan dan tanp...
- Ummu ‘Imarah berbicara
- Tekunilah masa kini dan lupakanlah masa lalu dan m...
- Kekuatan itu bersumber dari kalbu bukan dari fisik
- Hidup tanpa kemewahan dan tanpa berlebihan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar