Tekunilah masa kini dan lupakanlah masa lalu dan masa depan

Gelapnya malam pasti akan tersingkap, maka janganlah engkau takut, sebentar lagi fajar akan muncul dengan perhiasannya yang cerah. 


   Tiada gunanya menampari pipi dan merobek-robek krah baju sebagai ungkapan kecewa karena keberuntungan yang terlepas dari tangan atau karena denda berat yang harus ditanggung.

 Tiada gunanya bagi seseorang menghanyutkan pikiran dan semua perasaannya kepada kejadian yang telah ditelan oleh masa yang pada akhirnya akan menambah panas kepedihannya dan makin menyengat kalbunya. 
   Seandainya kemampuan kita dapat menembus lorong waktu masa lalu untuk menahan kejadian-kejadiannya yang menentukan dan kita dapat mengubah hal-hal yang kita sukai, tentulah kembali ke masa lalu merupakan suatu keharusan dan niscaya kita semua akan bersegera menuju kepadanya, guna menghapus semua yang kita sesali melakukannya dan melipat gandakan keberuntungan yang minim kita raih.

 Akan tetapi, ingatlah bahwa hal tersebut adalah mustahil. 
Tiada jalan lain bagi kita, kecuali mancurahkan usaha keras kita guna mulai membagun kembali hari-hari dan malam-malam yang kita jalani sekarang, karena hanya padanyalah kita dapat meraih penggantinya. 
   Berikut ini adalah apa yang diingatkan oleh Al-Qur’an sesudah peristiwa perang Uhud ditujukan kepada mereka yang menangisi para syuhada yang telah gugur dan menyesali diri mereka karena ikut ke medan peperangan:
“Katakanlah: ‘Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditaqdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh.’” (QS.3:154)

Percayalah bahwa kebahagiaan itu bak pohon mawar yang baru ditanam. 
Bunganya tidak muncul dengan segera, tetapi kemunculannya pasti akan terjadi.

Artikel Menarik Lainnya:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ads

Populer