Wanita beriman yang tinggi kedudukannya

“Banyak perkara yang engkau hindari ternyata mendatangkan perkara yang engkau harapkan…”


Wahai wanita muslimah yang benar (jujur), wahai wanita mukminah yang suka bertobat.

 Jadilah anda seperti pohon kurma, jauh dari keburukan, terhindar dari gangguan, bila dilempari dengan batu, ia menggugurkan buahnya, senantiasa hijau, baik pada musim panas maupun musim dingin, lagi bayak manfaatnya.

Jadilah anda seorang wanita yang tinggi kedudukannya, jujur dari semua urusan yang rendah dan terpelihara dari segala sesuatu yang memperdaya norma rasa malu. 

Bicara anda adalah berdzikir, penalaran anda adalah mengambil pelajaran dan diam anda adalah berpikir.

Manakala keadaannya sudah demikian, niscaya anda akan merasa bahagia dan senang.
 Selanjutnya, akan digelarkanlah bagi anda rasa simpati penduduk bumi kepada anda dan anda akan dihujani oleh pujian yang baik dan doa yang tulus dari semua mahluk. 

Allah akan menyingkapkan semua awan kesengsaraan yang selama ini menaungi anda, menghilangkan rasa takut yang menghantui anda, dan menyingkirkan kekeruhan yang bertumpang-tindih menghimpit anda. 

Tidurlah anda dengan iringan bacaan doa dari semua orang mukmin buat anda dan bangunlah anda dengan diiringi lantunan pujian yang ditujukan kepada anda. 

Bila sudah demikian, anda akan mengetahui bahwa kebahagiaan itu bukan terletak pada banyaknya tabungan anda, melainkan berada pada ketaatan kepada Yang Maha Terpuji.

 Kebahagiaan itu bukan terletak pada pakaian yang baru, bukan pada pelayanan para pelayan, tetapi terletak pada ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Mulia.

Berimanlah kepada taqdir yang baik dan yang buruk

Perbendaharaan qana’ah tidak akan mengkhawatirkan karena tidak memerlukan para penjaga atau para pengawal.

Allah SWT telah berfirman:
“Tiada suatu bencana pun yang menimpa dibumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri, melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu tidak berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu tidak terlalu gembira terhadap apa yang di beri-Nya kepadamu. Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membenggakan diri.” (QS.57:22-23)

Allah SWT telah berfirman pula:
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS.2:216)

Iman kepada qadha’ dan qadar mempunyai peran yang besar dalam menenangkan hati saat mengalami musibah, terlebih lagi bila hamba yang bersangkutan mengetahui secara tepat bahwa Allah SWT Mahalembut kepada hamba-hamba-Nya. 
Bahwa Dia menghendaki kemudahan bagi mereka dan bahwa Dia Mahabijaksana lagi Maha Melihat. 

Dia menyimpan pahala untuk mereka di akhirat, maka Dia memberi kepada orang-orang yang sabar pahala mereka secara lengkap tanpa perhitungan. 

Bila kesabaran direnungkan dan diamalkan, adakalanya kesedihan karena musibah dan menahan deritanya, berbalik keadaanya menjadi kesenangan dan kebahagiaan, tetapi tidak semua orang mampu melakukan hal tersebut.

Berikut langkah-langkah yang dapat anda tempuh untuk meringankan bencana dan musibah serta membuatnya mudah untuk dapat diterima oleh diri.

1. Gambarkanlah adanya musibah yang jauh lebih besar daripada apa yang menimpa diri anda dan lebih buruk kesudahannya.

2. Renungkanlah keadaan yang dialami oleh orang yang tertimpa musibah yang jauh lebih besar dan lebih keras daripada musibah yang menimpa anda.

3. Lihatlah nikmat dan kebaikan yang telah anda peroleh, sedang banyak orang lain yang terhalang dari mendapatkannya.

4. Janganlah anda menyerah pada perasaan terpuruk yang biasanya mengiringi musibah.


Allah SWT telah berfirman:
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS.94:6)

Artikel Menarik Lainnya:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ads

Populer