Perangilah Kecemasan dengan Shalat

Kurasakan dosaku amat besar, tetapi manakala kubandingkan dengan ampunan-Mu ya Tuhanku, ternyata ampunan-Mu jauh lebih besar.

   Kaum muslimat generasi pertama telah mengenal bahwa shalat adalah hubungan antara seorang hamba dengan Tuhannya. Mereka menyadari bahwa yang beroleh keberuntungan dengan shalatnya hanyalah orang-orang yang mengerjakan dengan khusyu’ .

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya.”

Sambungan Selang Cabang Tiga 5/16

   Mereka adalah kaum wanita yang rajin mengerjakan qiyam pada malam-malam harinya, beribadah kepada Tuhannya dengan khusyu’. 

Mereka mengenal betul bahwa bekal yang paling utama menuju ke negri akhirat dan sarana yang dapat membantu mereka manyampaikan dakwah kepada orang lain adalah shalat.

 Demikianlah karena shalat akan menganugrahkan kepada pelakunya kekuatan dan tekad untuk menghadapi berbagai kesulitan dan melampaui bermacam-macam kekerasan.

 Mereka mengetahui bahwa qiyamul lail termasuk amal pendekatan diri kepada Allah SWT yang paling utama, karena Allah SWT dalam khitab-Nya kepada Nabi SAW selaku da’i pertama telah berfirman:

“Dan pada sebagian malam hari shalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS.51:17)

Allah SWT pun memuji orang yang melakukan qiamul lail melalui firman-Nya:
“Mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam.” (QS.51:17)

Anas RA telah meriwayatkan bahwa ketika masuk masjid, Nabi SAW menjumpai tambang yang diikat diantara dua buah tiang Masjid, lalu beliau bertanya: “Untuk apa tambang ini?”

Mereka menjawab: “Tambang ini untuk Zaenab, bila kelelahan berdiri, dia berpegang padanya.”

Nabi SAW bersabda:
“Lepaskanlah tambang ini!, hendaklah seseorang diantara kalian shalat dengan berdiri bila masih kuat, dan bila telah lelah, hendaklah ia mengerjakannya dengan duduk!.”

Dobel Nepel 1/4*1/8

   Kalau demikian, berarti dahulu kaum wanita yang beriman memperketat diri mereka untuk melakukan ibadah demi meraih ridha Allah SWT.

 Adapun Nabi SAW telah memerintahkan kepada mereka untuk tidak membebani diri mereka lebih dari batas kesanggupannya, karena sebaik-baik ibadah adalah yang dilakukan dengan terus-menerus sekalipun ringan.

   Kita telah mengetahui bahwa kaum wanita masa kini memenuhi waktu mereka, baik pada malam hari maupun siang hari, dengan urusan duniawi.

 Alangkah baiknya sekiranya mereka, paling tidak mengerjakan shalat sunnah dua rakaat pada tengah malam, yang dengannya dia dapat mengalahkan godaan setan.

 Sebaik-baik perkara adalah yang paling ringan, dan binasalah orang yang berlebih-lebihan. Demikianlah menurut apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah SAW sebanyak tiga kali


Percayalah kepada Allah jika anda seorang wanita yang benar dan sambutlah hari esok dengan gembira bila anda seorang wanita yang bertobat.

Artikel Menarik Lainnya:

Seni Memelihara Lisan

Jika bencana datang menimpa diriku, 
maka sesungguhnya aku setegar batu karang dalam menghadapi badai bencana. 

   Para ahli sejarah meriwayatkan bahwa suatu hari Khalid bain Yazid bin Mu’awiyah mendiskreditkan ‘Abdullah bin Zubair, musuh bebuyutan Bani Umayyah, dan mencapnya sebagai orang yang kikir.

 Tersebutlah bahwa istri Khalid, yaitu Ramlah binti Zubair, saudara perempuan ‘Abdullah bin Zubair, sedang duduk mendengar kata-kata suaminya dengan hanya menundukan kepalanya dan tidak mengucapkan sepatah kata pun.
 Khalid pun bertanya kepadanya: “Mengapa kamu tidak bicara? Apakah kamu setuju dengan apa yang ku katakan ataukah kamu tidak mau menyanggahku?”

   Ramlah menjawab: “Tidak ini dan tidak pula itu, tetapi wanita diciptakan bukan untuk ikut campur dengan urusan kaum lelaki. Kami diciptakan hanya sebagai hiburan untuk dicium dan dipeluk, maka apalah gunanya bagi kami ikut campur dalam urusan kalian?”
Mendengar jawaban istrinya, Khalid kagum, lalu ia mencium kening istrinya.

   Rasulullah SAW telah melarang dengan tegas membuka rahasia hubungan antara suami-istri. 
Imam Ahmad bin Hambal telah meriwayatkan melalui Asma binti Yazid yang telah menceritakan bahwa suatu hari ia berada dihadapan Rasulullah SAW bersama dengan banyak kaum lelaki dan kaum wanita yang semuanya duduk.

 Beliau SAW barsabda:
“Barangkali ada seorang lelaki yang menceritakan apa yang telah dilakukan bersama istrinya dan barangkali pula ada wanita yang menceritakan apa yang telah dilakukannya bersama suaminya.”

   Semua kaum yang hadir diam membisu dan tidak ada yang angkat bicara, lalu Asma’ binti Yazid berkata: “Wahai Rasulullah, benar! Demi Allah, sesungguhnya kaum wanita ini telah melakukannya dan begitu pula kaum lelakinya.”

   Rasulullah SAW bersabda: “Jangan kalian lakukan lagi. Sesungguhnya perumpamaan hal tersebut tiada lain sama dengan setan laki-laki yang bersua dengan setan perempuan di tengah jalan, lalu setan laki-laki itu menggaulinya, sedang orang-orang menyaksikannya.”

Sambung Selang Cabang Tiga 5/16

Sebagian Ulama tafsir menafsirkan firman-Nya:
“Sebab itu wanita yang shalih ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, karena Allah telah memelihara (mereka).” (QS.4:34)

   Bahwa yang dimaksud dengan wanita-wanita yang memelihara dirinya adalah mereka yang memelihara hubungan antara mereka dan suami-suami mereka yang harus disembunyikan dan tidak boleh diceritakan, yaitu menyangkut masalah hubungan jasmani.

Hitunglah nikmat-nikmat Allah yang telah diberikan kepada anda daripada menyibukkan diri dengan menghitung-hitung kelelahan anda.

Artikel Menarik Lainnya:

Kebanyakan terjadinya problem berasal dari hal-hal yang sepele

Tidakkah kau lihat diriku setiap kukunjungi rumahnya ku temui dia menyambutku dengan baik meskipun keadaannya tidak baik 


   Sesungguhnya hal yang amat disayangkan bahwa banyak hal-hal sepele menimbulkan badai terhadap kesadaran ribuan macam orang, menghancurkan rumah tangga mereka, memecah belah persahabatan di antara sesama mereka, dan membiarkan mereka hidup di dunia ini dalam keadaan di rundung oleh kebingungan dan kekecewaan.

Vlugring 3/8*1/4

Dale Carnegie menjelaskan kesudahan parah yang di akibatkan oleh sikap memperturutkan kemauan terhadap hal-hal yang sepele ini melalui keterangan berikut:
 
“Sesungguhnya hal-hal kecil dalam kehidupan rumah tangga bisa saja mencabut kesadaran akal para suami-istri, sehingga berakibat mewabahnya separoh penyakit hati yang di derita oleh semua penduduk dunia.”

   Paling tidak hal-hal kecil tersebut menyebabkan timbulnya berbagai masalah rumah tangga yang telah di tegaskan oleh para ahli, sebagaimana yang dikemukakan oleh hakim Yoseph Sabath, salah seorang hakim Chicago, sesudah melakukan penelitian terhadap 40 ribu kasus perceraian:
 
“Sesungguhnya anda benar-benar akan menjumpai bahwa hal-hal yang sepele selamanya selalu berada di balik setiap kesengsaraan yang di alami dalam hubungan perkawinan.”

   Frank Hogan, seorang jaksa penuntut di kota New York, mengatakan bahwa sesungguhnya separoh kasus yang di ajukan ke peradilan kriminal mempunyai latar belakang karena hal-hal yang sepele, seperti pertengkaran antar anggota keluarga, hinaan yang sepintas, kata-kata yang melecehkan, atau isyarat yang mengejek.

Sambungan Selang Cabang Tiga 5/16

   Memang sedikit di antara kita yang mempunyai kepribadian yang tegar. Bertubi-tubinya hantaman yang mengarah pada jati diri, kebesaran dan kehormatan kita, merupakan penyebab yang melatar-belakangi separoh problema yang di derita oleh seluruh penduduk dunia.

Sesungguhnya nikmat paling besar yang harus dipelihara adalah kebaikan manakala dapat memenuhi jiwa dan membahagiakan keadaan.

Artikel Menarik Lainnya:

Hindarilah sikap mengeluh dan rasa tidak puas

Barang siapa yang takut mendaki gunung yang tinggi, Niscaya akan hidup selamanya di antara galian yang dalam. 

   Salah seorang di antara mereka yang banyak pengalaman mengatakan:
“Saat aku berusia antara 20 hingga 30-an tahun, aku terbiasa dengan sikap berang, tidak puas dan suka mengeluh, padahal saat- saat itu hidupku berlimpah dengan kesenangan. Demikian itu karena aku tidak mengetahui kebahagiaanku. Aku tidak mengetahui bahwa sebenarnya aku hidup bahagia."
   Sekarang saat kulampaui usia 60 tahun, kuketahui dengan yakin bahwa betapa bahagianya aku saat aku berada di usia 20 hingga 30-an tahunku.

 Akan tetapi, kesadaranku itu baru kurasakan sesudah nasi menjadi bubur, hingga tinggal kenangan semata, yaitu kenangan yang hanya tinggal penyesalan di masa kini.

 Seandainya aku menyadari hal tersebut pada saatnya, tentulah hidupku penuh dengan kegembiraan yang besar dan pastilah aku tidak pernah mengenal apa artinya keluhan atau rasa tidak puas saat usiaku berada di puncak kemudaanku yang begitu ceria.

 Aku juga pasti tidak akan menutupi kebahagiaanku yang sedang mekar-mekarnya itu, yang hanya baru dapat kurasakan saat sekarang, saat usiaku sudah layu.

   Oleh karena itu, kusarankan kepada para pembaca yang budiman: 
“Nikmatilah kebahagiaan anda dengan gembira dan penuh perasaan serta resapilah dengan segenap perasaan anda kesegarannya yang memekar di hadapan anda.

 Lupakanlah semuanya dan janganlah anda lihat sisi lainnya yang menampilkan kelemahan anda, sehingga anda menjadi mangsa bagi keadaan yang penuh dengan keluhan dan ketidak-puasan.
 Kalau anda tetap bersikap menunggu sehingga masa sekarang yang penuh kebahagiaan itu menjadi masa lalu. 
Anda pasti akan menangisinya dengan air mata. Anda akan melihat pada saatnya bahwa betapa bahagiaanya anda saat itu.

 Akan tetapi, anda tidak dapat merasakannya dan tidak dapat melihatnya dan tiada lain yang ada di hadapan anda sesudah segalanya berlalu, kecuali hanya penyesalan dan kesedihan yang anda reguk di penghujung usia anda yang sudah layu.

Seorang wanita dapat mengubah rumah tangga menjadi surga sebagaimana ia dapat pula mengubahnya menjadi neraka yang tak tertahankan

Artikel Menarik Lainnya:

Teman yang pesimistis akan mendatangkan kesusahan

Berapa banyak urusan yang berkesudahan dengan kegembiraan, padahal permulaanya terasa begitu menyedihkan

   Seseorang akan terpengaruh oleh perangai dan akhlaq orang yang ditemaninya. 

Apabila orang yang menjadi sahabat, teman hidup, kawan sekedudukan, atau teman sepergaulannya, adalah orang yang berwatak tenang, berwajah cerah, berjiwa periang, dan penuh dengan keoptimisan dalam hidupnya, sifat dan perangai yang baik ini pun akan mempengaruhi temannya.
   Sebaliknya, apabila teman sepergaulannya adalah seseorang yang berwajah murung, berwatak sulit, berpandangan pesimistis terhadap kehidupan, selalu cemas, lagi senantiasa gundah, maka sesungguhnya ia menebarkan kuman kecemasan yang hitam kepada temannya dan menularkan penyakit itu kepadanya.

   Dalam mencari teman, tidak selayaknya anda terbatas hanya dengan manusia saja. Demikianlah karena ada banyak buku serta berbagai program TV dan Radio, yang dapat anda jadikan teman.

 Di dalamnya terkandung hal-hal yang optimistis dan juga yang pesimistis, dan di dalamnya terkandung pula hal yang dapat menimbulkan kecemasan dan juga hal yang dapat menimbulkan ketenangan.

 Adapun peran buku-buku itu sendiri sama halnya dengan musim, ada musim semi dan adapula musim gugurnya. 

Apabila seseorang berhasil memilih bacaannya dengan baik dan menelaah buku-buku yang menggugah dirinya untuk bersikap optimistis dan menumbuhkan kecerahan dalam diri untuk menyambut kehidupan dan memacunya untuk berjuang meraih keberhasilan dan menanamkan rasa percaya diri, berarti dia telah berbuat baik kepada dirinya sendiri dan membukakan bagi kehidupannya berbagai wawasan yang dapat mendatangkan untuk dirinya hembusan angin segar penuh dengan aroma yang menyenangkan lagi begitu indah.
 Apabila seseorang salah dalam memilih bahan bacaannya sehingga ia membaca buku-buku yang dapat menimbulkan kecemasan, menanamkan keraguan terhadap norma-norma kebaikan, memunculkan rasa tidak percaya kepada orang lain, dan menumbuhkan sikap pesimistis terhadap kehidupan dan juga terhadap orang lain, maka sesungguhnya orang yang bersangkutan akan terpengaruh olehnya bagaikan kulit sehat yang tertulari oleh penyakit kurap. 

Adakalanya pula sikap tersebut akan mencemari kehidupanya sehingga membuatnya menjadi keruh.


Sesungguhnya jalan kebahagiaan berada di depan anda. 
Carilah ia melalui ilmu, amal shalih, dan akhlaq yang utama. 
Jadilah anda seorang yang bersikap sederhana dalam semua urusan, 
Niscaya anda akan beroleh kebahagiaan.

Artikel Menarik Lainnya:

Sebaik-baik perkara adalah yang paling pertengahan

   Bagi tiap-tiap keadaan pasti ada dampaknya dan adakalanya hal yang tidak engkau sukai akan memperlihatkan kepadamu hal yang kau sukai kesudahannya.

   Dr. Musthafa Mahmud (ahli Mikrobiologi, pent) telah mengatakan: 
“Aku merasa bahagia karena aku orang yang sederhana. Pemasukanku tidak berlebihan, kesehatanku wajar-wajar saja, kehidupanku sederhana, dan yang kumiliki dari segala sesuatu hanyalah sederhana saja. Dengan kata lain, dapat diartikan bahwa aku dituntut untuk mempunyai lebih banyak lagi motivasi dan motivasi itu sendiri adalah hidup. Motivasi dalam hati kami adalah kehangatan hidup kami yang sesungguhnya dan ia adalah modal utama yang dapat membangun kebahagiaan kami.”
   Sesungguhnya aku berdoa kepada Allah untuk pembaca beberapa baris kalimat semoga Allah menganugrahi kehidupan yang sederhana dan memberinya hal yang sederhana dari segala sesuatu. Inilah doa yang baik, demi Allah Yang Maha Besar.

   Ibuku tidak pernah mengerti filsafat, tetapi dia memiliki fitrah yang jernih sehingga dapat memahami makna ungkapan “Sebaik-baik perkara adalah yang paling pertengahan” sekali pun tidak pernah mempelajarinya.

 Dia mengungkapkannya dengan istilah yang sederhana, tetapi mampu memberikan gambaran yang jelas, yaitu “Berilah kecukupan” artinya sesuatu yang sedikit, tetapi mengandung barakah yang banyak.

Senyuman dusta merupakan gambaran nyata dari kemunafikan

Artikel Menarik Lainnya:

Berimanlah kepada taqdir yang baik dan yang buruk

Perbendaharaan qana’ah tidak akan mengkhawatirkan
 karena tidak memerlukan para penjaga atau para pengawal.

   Allah SWT telah berfirman:
“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri, melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu tidak berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu tidak terlalu gembira terhadap apa yang di beri-Nya kepadamu. Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS.57:22-23)

Sambungan Selang Cabang Tiga 1/4

    Allah SWT telah berfirman pula:
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS.2:216)

    Iman kepada qadha’ dan qadar mempunyai peran yang besar dalam menenangkan hati saat mengalami musibah, terlebih lagi bila hamba yang bersangkutan mengetahui secara tepat bahwa Allah SWT Maha Lembut kepada hamba-hamba-Nya.

 Bahwa Dia menghendaki kemudahan bagi mereka dan bahwa Dia Mahabijaksana lagi Maha Melihat. 
Dia menyimpan pahala untuk mereka di akhirat, maka Dia memberi kepada orang-orang yang sabar pahala mereka secara lengkap tanpa perhitungan.

 Bila kesabaran direnungkan dan diamalkan, adakalanya kesedihan karena musibah dan menahan deritanya, berbalik keadaannya menjadi kesenangan dan kebahagiaan, tetapi tidak semua orang mampu melakukan hal tersebut.

   Berikut langkah-langkah yang dapat anda tempuh untuk meringankan bencana dan musibah serta membuatnya mudah untuk dapat diterima oleh diri.

Dobel Sok 3/8*3/8

  1.  Gambarkanlah adanya musibah yang jauh lebih besar daripada apa yang menimpa diri anda dan lebih buruk kesudahannya.
  2.  Renungkanlah keadaan yang dialami oleh orang yang tertimpa musibah yang jauh lebih besar dan lebih keras daripada musibah yang menimpa anda.
  3.  Lihatlah nikmat dan kebaikan yang telah anda peroleh, sedang banyak orang lain yang terhalang dari mendapatkannya.
  4.  Janganlah anda menyerah pada perasaan terpuruk yang biasanya mengiringi musibah.

Allah SWT telah berfirman:
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS.94:6)


Salah satu hal yang dapat membahagiakan jiwa orang lain adalah senyuman tulus yang muncul dari hati yang paling dalam.

Artikel Menarik Lainnya:

Kalbu orang-orang yang merindukan surga

Berbahagialah engkau dengan hidup ini sebelum mati 
dan petiklah bunga itu sebelum musim gugur.

   Pernahkah anda mendengar istri Shalih bin Huyayyin? Sesungguhnya dia adalah seorang wanita yang telah ditinggal mati oleh suaminya dan mempunyai dua orang anak laki-laki.

 Ketika kedua anaknya telah besar dan menjadi pemuda, mula-mula pelajaran yang ia berikan kepada mereka adalah hal-hal yang berkaitan dengan ibadah, amal ketaatan dan shalat sunnah malam hari.
   Sesungguhnya dia mengatakan kepada kedua anaknya:
“Janganlah sekali-kali kita lewatkan suatu saat pun dari malam hari dalam rumah kita, melainkan harus ada orang yang berdiri mengingat Allah SWT (shalat sunnah malam hari).”

Kedua putranya berkata:
“Wahai ibunda tercinta, jelaskanlah kepada kami apa yang engkau kehendaki?”

   Sang ibu berkata:
“Kita bagi malam hari antara sesama kita menjadi tiga bagian. Seseorang diantara kalian berdua melakukannya pada sepertiga yang pertama, kemudian yang lain melakukannya pada sepertiga yang kedua, dan terakhir ibu sendiri yang melakukan qiyam pada sepertiga yang terakhir. Selanjutnya, Ibu bangunkan kalian berdua untuk sama-sama menunaikan shalat shubuh.”

   Keduanya menjawab:
“Kami dengar dan kami taati perintah ibu.”
Setelah ibu mereka berdua meninggal dunia, kedua anaknya tidak pernah meninggalkan qiyamul lail, karena cinta ketaatan dan ibadah memenuhi kalbu mereka berdua, dan saat-saat yang paling manis dalam kehidupan mereka berdua adalah manakala mereka mengerjakan qiyamul lail.
 Mereka membagi dua malam harinya antara mereka berdua. Ketika salah seorang diantara keduanya mengalami sakit keras, maka saudara yang satunyalah yang melakukan qiyamul lail seluruhnya.

Kehidupan yang ada di sekitar kita dengan tampilannya yang indah lagi mulia sebenarnya mengajak kita untuk berbahagia.

Artikel Menarik Lainnya:

Suatu kalimat yang memenuhi dimensi ruang dan waktu

Wahai Tuhan tempat mengadu orang yang dilanda kesedihan dan kecemasan, Engkaulah yang mempersiapkan segala sesuatu yang akan terjadi.

Musa AS berkata: “Ya Tuhanku, ajarilah daku suatu doa agar aku dapat berdoa dan bermunajat kepada-Mu.”

Allah berfirman: “Hai Musa, katakanlah: ‘Laa ilaaha illallah.’ (Tiada Tuhan yang berhak disembah, selain Allah)”

Musa berkata: “Semua orang mengucapkan laa ilaaha illallah.”
Allah berfirman: “Hai Musa, seandainya tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi dalam suatu sisi timbangan, sedang dalam sisi yang lain terdapat kalimat Laa ilaaha illallah, niscaya sisi yang ada kalimat laa ilaaha illallah akan lebih berat.”

   Kalimat laa ilaaha illallah mempunyai cahaya gemerlapan dan sinar terang yang dapat mengusir kabut dan awan dosa sesuai dengan kekuatan dan kelemahan sinarnya.

 Ia mempunyai cahaya yang berbeda-beda kekuatannya sesuai dengan kekuatan dan kelemahan hati pelakunya. Tiada yang dapat menghinggakannya, selain hanya Allah SWT.

   Di antara manusia ada sebagian orang yang cahaya kalimat ini dalam kalbunya bagaikan matahari, sebagian yang lain cahaya dalam kalbunya dari kalimat ini bagaikan bintang-bintang yang gemerlapan, sebagian yang lain cahaya dalam kalbunya dari kalimat ini bagaikan api yang besar, dan sebagian yang lain bagaikan pelita yang kuat penerangnya, sedang sebagian yang lainnya lagi bagaikan pelita yang lemah penerangannya.

Sambungan Selang Cabang Tiga 1/4

   Setiap bertambah besar dan bertambah kuat cahaya kalimat ini dalam kalbu seseorang, maka semakin membakarlah ia terhadap semua keraguan dan nafsu syahwat yang bercokol dalam hatinya sesuai dengan kekuatan dan kekerasan arus radiasinya.


Kebahagiaan seorang mukmin adalah dengan cinta kepada Allah dan cinta karena Allah merupakan kebahagiaan yang mempunyai pengertian yang lebih dalam daripada semua makna yang terdalam.

Tiada yang dapat merasakan citranya, kecuali hanya orang mukmin yang benar, yaitu mereka yang tidak mau menerima ganti selain-Nya.

Artikel Menarik Lainnya:

Adakalanya Allah mengembalikan orang yang pergi jauh

Ya Tuhanku, mula-mula hal yang dikatakan oleh hati kecilku adalah:
“Aku selalu ingat kepada-Mu, baik dalam batinku maupun dalam lahirku.”

Sesudah perpisahan selama lebih dari 20 tahun, Allah mempertemukan kembali dalam suatu kisah yang aneh alurnya antara seorang ibu dan anak perempuannya yang telah berusia 25 tahun, sesudah kondisi hidup memisahkan keduanya.

Pertemuan ini terjadi saat sang anak perempuan sedang menjalani bulan madu di tempat rekreasi di pegunungan As-Saudah yang terletak di Ab-ha.

Dobel Nepel 1/4*1/4

Disebutkan bahwa ibunya telah menikah lagi setelah bercerai dari suami pertamanya yang saat itu usia anak perempuan tersebut baru 3 tahun.

Kondisi suami kedua yang selalu berpindah-pindah dari suatu kota ke kota yang lain menghalangi sang ibu untuk menjenguk putri yang ditinggalkannya dalam pemeliharaan bapak (suami pertama)nya.

Pada suatu hari pada musim panas yang indah di pegunungan As-Saudah yang terletak di Ab-ha, sang anak perempuan bersua dengan seorang ibu di tempat rekreasi tersebut.

Keduanya berbincang-bincang, sedang mereka tidak mengenal asal-usul masing-masing, dan sang ibu telah meninggalkan putrinya saat masih berumur 3 tahun.

 Ketika keduanya sedang asik mengobrol, tiba-tiba sang ibu melihat salah satu jari tangan wanita yang diajaknya mengobrol ternyata telah putus.

Sang ibu menanyakan kepada wanita itu perihal ibunya, maka wanita itu menceritakan kisah yang dialaminya sejak kecil kepada sang ibu.

 Ternyata sang ibu menjumpai dirinya sedang berhadapan dengan anak perempuannya yang telah hilang darinya sejak 20 tahun yang silam.

Saat itu juga sang ibu memeluknya dan menciumi wajah anak perempuannya serta memeluknya kembali dengan penuh kasih sayang dan menumpahkan kerinduannya kepada anak perempuan yang selama puluhan tahun silam tidak pernah dijumpainya.

Sesungguhnya memikirkan kebahagiaan pasti akan membuat yang bersangkutan memikirkan apa yang telah terjadi sebelumnya dan apa yang bakal terjadi sesudahnya, padahal sikap seperti ini dapat merusak rasa kebahagiaan itu sendiri.

Artikel Menarik Lainnya:

Ads

Populer