Dunia yang indah tidak dapat dilihat

Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya kepadamu, wahai pembawa panji hidayah. 
Hari-hari menjadi ceria dengan kehadiranmu 

    Manakala musim dingin menutup semua pintu rumah anda dan tumpukan salju mengepung anda dari segala penjuru, maka tunggulah datangnya musim semi.

 Bila ia telah tiba, bukalah semua jendela anda agar tiupan angin segar yang bersih dapat masuk ke dalam menggantikan udara yang lama.

 Layangkanlah pandangan anda sejauh-jauhya, niscaya anda akan melihat sekawanan burung-burung yang bernyanyi melalui kicauannya.

 Anda akan melihat cahaya mentari memancarkan bias-bias sinar kuningnya di atas dahan-dahan pohon yang akan menginspirasikan kepada anda usia yang baru, harapan yang baru, dan kalbu yang baru pula.

Vlugring 1/2*3/8


   Janganlah anda bepergian ke padang sahara untuk mencari pepohonan yang indah-indah, karena anda tidak akan menemukan di padang sahara, kecuali hanya kesunyian.

 Sebaliknya, lihatlah ratusan pepohonan yang menaungi anda dengan rindangannya, membuat anda bahagia dengan buah-buahannya, dan menghibur anda dengan nyanyian burung-burungnya.

    Jangan sekali-kali anda berupaya mengingat kembali hari kemarin dengan segala kerugian yang pernah anda alami di dalamnya, karena usia itu apabila telah menggugurkan dedaunannya, tidak pernah akan kembali lagi.

 Akan tetapi, pada setiap musim semi akan terlahir hal yang baru dan akan tumbuh dedaunan lainnya.

 Karenanya, lihatlah dedauan yang menutupi wajah langit dan biarkanlah dedaunan yang telah gugur di atas tanah karena ia telah menjadi bagian darinya.

Sok Kran 3/4*3/4


    Apabila hari kemarin telah beranjak meninggalkan anda, maka di hadapan anda ada hari ini. Apabila hari ini akan mengimpun dedaunannya, lalu pergi meninggalkan anda, maka masih ada hari esok bagi anda, jangan biarkan diri anda bersedih karena hari kemarin, sebab ia tidak akan kembali.

 Janganlah pula anda menyesali hari ini, karena ia pasti akan pergi juga, tetapi impikalah mentari yang bersinar terang di hari esok yang indah.


Tak terbayangkan parahnya pengaruh destruktif akibat saling menghantam dengan kata-kata yang tajam.

Artikel Menarik Lainnya:

Sayangilah makhluk yang ada dibumi

Tidakkah engkau tahu bahwa kesulitan itu pasti diiringi dengan kemudahan sebagaimana kesabaran diiringi dengan jalan keluar dari kesulitan 


   Kasih sayang ibu kepada anak-anaknya digambarkan dengan jelas dan gamblang dalam Hadits-hadits Rasulullah SAW sebagai contoh kelembutan dan kasih sayang serta sumber cinta kasih yang tulus.

 Allah telah menciptakan wanita sebagai sumber yang mengalirkan cinta kasih kepada anak-anaknya dan memprioritaskan pemberiannya kepada mereka. 

Sesungguhnya Nabi SAW telah menjadikan seorang ibu sebagai sampel hidup untuk merefleksikan secara jelas melaluinya visualisasi kasih sayang Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya.

 Amirul Mukminin ‘Umar bin Khatab RA telah meriwayatkan bahwa pernah sejumlah tawanan didatangkan kepada Rasulullah SAW. 

Di antara tawanan tersebut terdapat seorang ibu yang berlari-lari kesana dan kemari mencari anaknya yang masih balita.

 Setelah menemukan anaknya, ia langsung menggendongnya dan menyusuinya, maka saat itu juga Rasulullah SAW bersabda:
“Bagaimanakah menurut kalian, apakah wanita ini tega mencampakkan anaknya ke dalam kobaran api?”

Kami menjawab: “Demi Allah, tentu tidak.”
Nabi SAW bersabda: “Sungguh Allah lebih sayang kepada hamba-hamba-Nya daripada kasih sayang wanita ini kepada anaknya.”

   Wanita ini telah jatuh ke dalam kehinaan sebagai tawanan, sedih, dan murung hatinya, padahal sebelumnya dia adalah seorang wanita terhormat di kalangan keluarga dan handai tolannya, merdeka dalam lindungan kaum pria kabilahnya, dan dihormati dalam lingkungan rumah suaminya.

 Akan tetapi, karena ditawan, jadilah ia seorang budak perempuan yang dimiliki dan pelayan yang diperintah. 

Keadaan seperti ini begitu menekan jiwanya dengan penuh kesulitan, sehingga membuatnya lupa kepada apa yang terjadi di sekitarnya karena kepedihan yang di deritanya benar-benar telah meremuk-redamkan kalbunnya.
 Meskipun dengan kondisi demikian, sang ibu tetap tidak melupakan anak belahan hatinya. Bahkan dia dengan sekuat tenaga mencari-cari nya sampai menjumpainya, lalu segera memeluknya dengan penuh kelembutan dan memberikan puting susu kepadanya seraya mendekapkannya ke dada dengan kasih sayang.

 Ibu seperti ini tidak akan membiarkan anaknya tersentuh oleh bahaya sedikit pun. 

Dia pasti akan membelanya dari gangguan sekecil apa pun dan rela berkorban untuknya meskipun harus ditebus dengan jiwanya.

Mulut yang keji akan berdampak lebih buruk bagi pelakunya sendiri daripada orang lain yang menjadi korbannya

Artikel Menarik Lainnya:

Musibah itu adalah tabungan pahala akhirat

Lihatlah keindahan taman nan ceria. 
Di esok hari nanti akan penuh dengan nyanyian burung-burung yang berkicau.


    Diriwayatkan dari Ummul ‘Ala RA yang telah mengatakan bahwa saat ia sedang sakit, Rasulullah SAW datang menjenguknya. Beliau menghiburnya seraya bersabda:
“Hai Ummul ‘Ala, bergembiralah, karena dengan sakit yang diderita oleh seorang muslim, Allah akan menghapus dosa-dosanya sebagaimana api melenyapkan kotoran perak.”

    Makna hadits ini bukan menunjukkan bahwa kita boleh memelihara kuman penyakit yang mengidap dalam tubuh kita dan mangabaikan berobat dengan alasan bahwa penyakit akan menghapuskan dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan penderitanya.
 Bahkan seorang hamba dianjurkan untuk mencari penawar dan kesembuhan bagi penyakit yang dideritanya dengan dibarengi sikap sabar saat menanggung penyakit dan memohon pahala yang ada disisi Allah SWT ketika menahan penderitaanya.

 Dia juga dianjurkan menganggap bahwa semuanya itu merupakan tabungan kebaikan yang didebet dalam lembaran catatan amal kebaikannya, sebagaimana yang dicontohkan kepada kita oleh wanita shalih di atas.

    Seorang wanita harus bersabar ketika kehilangan orang-orang yang dikasihinya, seperti suami dan anaknya.

 Dalam sebuah Hadits disebutkan:
“Sesungguhnya Allah tidak puas terhadap hamba-Nya yang beriman bila Dia mengambil orang yang dikasihinya dari penghuni bumi, lalu ia bersabar dan mengharapkan pahala-Nya, sebelum memberinya pahala, selain surga.”

    Apabila seorang wanita ditinggal mati oleh suaminya, maka sesungguhnya Allahlah yang telah mengambilnya karena Dia lebih berhak terhadapnya.

 Apabila wanita yang bersangkutan mengatakan: “Mana suamiku, mana anakku,”
maka Allah yang menciptakan dan yang mengadakannya berfirman:
“Dia adalah hamba-Ku. Akulah yang lebih utama dan lebih berhak terhadapnya sebelum yang lain.”

Sok Kran 1/2*1/2

    Suami adalah titipan, anak adalah titipan, saudara laki-laki adalah titipan, ayah adalah titipan, dan istri adalah titipan.

 Semuanya hanyalah titipan belaka sebagaimana yang dikatakan oleh seorang penyair melalui bait berikut:
Tiada lain harta dan keluarga itu hanyalah titipan belaka dan suatu waktu titipan itu, pasti harus dikembalikan (kepada si Empunya).

Hindarilah mencaci sebagaimana anda menghindar dari wabah tha’un

Artikel Menarik Lainnya:

Tekunilah masa kini dan lupakanlah masa lalu dan masa depan

Gelapnya malam pasti akan tersingkap, maka janganlah engkau takut, sebentar lagi fajar akan muncul dengan perhiasannya yang cerah. 


   Tiada gunanya menampari pipi dan merobek-robek krah baju sebagai ungkapan kecewa karena keberuntungan yang terlepas dari tangan atau karena denda berat yang harus ditanggung.

 Tiada gunanya bagi seseorang menghanyutkan pikiran dan semua perasaannya kepada kejadian yang telah ditelan oleh masa yang pada akhirnya akan menambah panas kepedihannya dan makin menyengat kalbunya. 
   Seandainya kemampuan kita dapat menembus lorong waktu masa lalu untuk menahan kejadian-kejadiannya yang menentukan dan kita dapat mengubah hal-hal yang kita sukai, tentulah kembali ke masa lalu merupakan suatu keharusan dan niscaya kita semua akan bersegera menuju kepadanya, guna menghapus semua yang kita sesali melakukannya dan melipat gandakan keberuntungan yang minim kita raih.

 Akan tetapi, ingatlah bahwa hal tersebut adalah mustahil. 
Tiada jalan lain bagi kita, kecuali mancurahkan usaha keras kita guna mulai membagun kembali hari-hari dan malam-malam yang kita jalani sekarang, karena hanya padanyalah kita dapat meraih penggantinya. 
   Berikut ini adalah apa yang diingatkan oleh Al-Qur’an sesudah peristiwa perang Uhud ditujukan kepada mereka yang menangisi para syuhada yang telah gugur dan menyesali diri mereka karena ikut ke medan peperangan:
“Katakanlah: ‘Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditaqdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh.’” (QS.3:154)

Percayalah bahwa kebahagiaan itu bak pohon mawar yang baru ditanam. 
Bunganya tidak muncul dengan segera, tetapi kemunculannya pasti akan terjadi.

Artikel Menarik Lainnya:

Rohani lebih pantas diperhatikan daripada jasmani

Musim semi telah datang dengan langkahnya yang angkuh dan tawanya yang ceria memamerkan keindahannya yang memukau, seakan-akan ia tersenyum kepadamu 

(Al-Buhturi dalam diwanya menggambarkan keindahah musim semi, pent…)
Khalfah ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz RA (Khalifah Bani Umayyah yang paling adil dan dijuluki sebagai khalifah kelima yang rasyidin, pent.) pada masa pemerintahannya memerintahkan kepada seorang lelaki untuk membeli kain seharga delapan dirham buatnya. 
Lelaki itu membelinya dan segera mendatangkan kain itu kepada Sang Khalifah. 
Sang Khalifah meletakkan tangannya ke atas kain tersebut dan merabanya seraya berkata: “Alangkah lembut dan bagusnya kain ini!”

Lelaki yang mendatangkannya itupun tersenyum dan Sang Khalifah heran, 
lalu bertanya: “Mengapa kamu tersenyum?”

Lelaki itu menjawab:
“Wahai Amirul Mukminin, aku tersenyum karena dahulu semasa engkau belum menjabat sebagai khalifah pernah memerintahkan kepadaku untuk membeli kain campuran sutra, lalu aku membelinya dengan harga seribu dirham dan ketika kuletakkan di hadapan engkau, ternyata engkau mengatakan: 
“Alangkah kasarnya kain ini! Akan tetapi, sekarang engkau menganggap lembut dan bagus kain yang hanya berharga delapan dirham.”

‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz menjawab: 
“Menurut hematku, orang yang membeli kain dengan harga seribu dirham itu bukanlah seorang yang mempunyai rasa takut kepada Allah SWT.”

Dobel Nepel 1/8*1/8


Selanjutnya, Khalifah ‘Umar berkata: 
“Hai kamu, sesungguhnya aku mempunyai jiwa yang selalu merindukan ketinggian. Setiap kali aku meraih kedudukan, aku selalu berusaha untuk meraih yang lebih tinggi daripadanya. Aku meraih kedudukan sebagai Amir, kemudian aku merindukan menjadi Khalifah, dan setelah ku berhasil meraih kedudukan khalifah, aku merindukan kepada kedudukan yang lebih tinggi daripadanya, yaitu surga.”

Sebenarnya menetapkan hukum atas orang lain bukanlah kewajiban kita. Karenanya, sudah sepantasnyalah bagi kita untuk tidak memikirkan bagaimana menimpakan hukuman kepada orang lain.

Artikel Menarik Lainnya:

Jangan balas air susu dengan air tuba

Berbohonglah kepada hawa nafsu bila kau bicara dengannya, jika kau jujur kepadanya, niscaya akan pudarlah semua yang kau harapkan. 


   Pada mulanya Khaizuran adalah seorang budak perempuan yang dibeli oleh Khalifah Al-Mahdi dari Bani Nakhkhas.

 Selanjutnya, sang khalifah memerdekakan dan menikahinya serta memberinya hak sepenuhnya sebagai seorang yang merdeka, bahkan sang khalifah mengangkat kedua orang tuanya menjadi pejabat penting dalam kekhalifahan.
 Dan adalah Khaizuran bila marah kepada suaminya, ia hanya berkata di hadapannya:
“Aku tidak pernah melihat suatu kebaikan pun pada dirimu.”

   Dari keluarga Barmak pun ada seorang perempuan yang pada mulanya adalah seorang budak perempuan yang biasa diperjualbelikan, lalu Raja Maghrib Al-Mu’tamid bin Abbad membelinya dan langsung memerdekakannya serta menjadikannya sebagai permaisuri. 

Ketika sang permaisuri melihat budak-budak perempuan sedang bermain lumpur, ia merindukan masa lalunya dan timbul keinginannya bermain lumpur seperti mereka.

 Al-Mu’tamadi pun memerintahkan agar dibuatkan untuk istrtinya itu sejumlah banyak minyak wangi yang warnanya seperti lumpur, lalu masuklah si istri ke dalam lumpur itu dan bermain-main de dalamnya. 

Dan adalah istrinya itu bila marah kepada suaminya, ia suka mengatakan:
  “Sesungguhnya aku tidak pernah melihat suatu kebaikan pun pada dirimu.”

Akan tetapi, Al-Mu’tamadi hanya tersenyum dan mengatakan kepada istrinya:
“Juga tidak ada kebaikan saat aku membuatkan lumpur minyak wangi untukmu.”

   Istrinya pun menjadi malu karena jawaban suaminya.
Karakter kebanyakan wanita, kecuali sedikit dari mereka, adalah suka melupakan kebaikan yang telah diberikan kepadanya saat ia dalam keadaan lupa atau lalai. 

Dalam sebuah Hadits syarif di sebutkan:
   “Wahai kaum wanita, bershadaqahlah kalian, karena sesungguhnya aku melihat kalian adalah mayoritas penghuni neraka.” Mereka bertanya: “Mengapa demikian wahai Rasulullah?” Rasulullah SAW menjawab: “Karena kalian cepat mengutuk, banyak mencela dan selalu mengingkari kebaikan suami.”

Dobel Nepel 1/4*1/4

Rasulullah SAW pernah bersabda:
   “Ketika neraka diperlihatkan kepadaku, ternyata ku lihat mayoritas penduduknya terdiri dari kaum wanita, karena sikap buruknya kepada suami dan selalu mengingkari kebaikannya. Seandainya engkau berbuat baik kepada seseorang di antara mereka selama setahun, kemudian dia melihat sesuatu yang tidak disukainya darimu, niscaya ia akan mengatakan kepadamu: ‘Aku belum pernah melihat suatu kebaikan pun pada dirimu.’”

   Oleh karena itu, bila seorang lelaki telah mengetahui watak wanita itu memang demikian, buat apa marah, cemas, dan tegang sarafnya bila sewaktu-waktu istrinya mengingkari kebaikannya atau mengklaim bahwa dia tidak pernah melihatnya berbuat suatu kebaikan pun, padahal ia telah berbuat banyak kebaikan untuknya.

Wanita sukses adalah wanita yang menjadi buah bibir, dipuji suaminya, dicintai tetangganya, dan dihormati teman-temannya.

Artikel Menarik Lainnya:

Waspadalah!

Tiada suatu masalah pun yang memenuhi dadaku sebelum kejadiannya dan aku tidak akan merasa bersempit dada jika memang benar terjadi 


   Waspadalah, jangan sampai anda meniru sikap kaum wanita non-muslimyang fasiq atau meniru kaum lelaki! 

Camkanlah bahwa dalam sebuah Hadits telah disebutkan:
“Allah melaknat kaum pria yag menyerupai kaum wanita dan kaum wanita yang menyerupai kau pria.”

Dobel Sok 1/4*1/4

   Waspadalah, hindarilah semua hal yang membuat murka Allah SWT sebagaimana yang disebutkan larangannya dalam Hadits-hadits yang mulia, seperti menyerupai pria, berduaan dengan lelaki yang bukan muhrim.

Bepergian dengan lelaki yang bukan muhrim, atau meninggalkan rasa malu yang seharusnya selalu dikenakan oleh seorang wanita, misalnya melepaskan jilbabnya dan melupakan Tuhannya.

   Hal-hal yang terakhir ini merupakan perbuatan-perbuatan buruk yang mewariskan komplikasi dalam kalbu yang bersangkutan, kesempitan dalam dadanya, dan kegelapan di dunia dan akhiratnya nanti. 

Meskipun hal tersebut menjadi mode masa kini, bahkan melanda pula sebagian kaum muslimat, kecuali orang-orang yang di rahmati oleh Allah SWT.

Jika anda ingin terlihat makin cantik, berpikirlah positif.

Artikel Menarik Lainnya:

Merenunglah sejenak untuk menanyai diri sendiri dengan sejujurnya

Rasa lapar dapat diusir dengan roti kering, maka mengapa aku banyak menyesal dan ragu. 

   Ajukanlah kepada diri anda sendiri beberapa pertanyaan berikut dan jawablah dengan parameter ratio yang sehat.

- Sadarkah anda bahwa anda akan melakukan perjalanan tanpa kembali lagi? Apakah anda telah membuat persiapan untuk menyambutnya?

- Sudahkah anda membekali diri anda dalam dunia yang fana ini dengan amal shalih untuk menghibur keterasingan anda di alam kubur nanti?

Nozzle Lubang 4 Stelan Bengkok

- Berapa usia anda sekarang dan berapa lama lagikah anda akan hidup? Sadarkah anda bahwa tiap-tiap sesuatu itu ada permulaan dan kesudahannya, dan bahwa kesudahan yang akan anda alami adalah surga atau neraka?

- Pernahkah anda membayangkan bahwa para malaikat turun dari langit untuk mencabut nyawa anda, sedang anda dalam keadaan lalai lagi sia-sia?

- Pernahkan anda membayangkan selama hidup anda terjadinya hari itu dan detik-detik terakhir hidup anda, saat anda berpisah dengan sanak dan keluarga, saat anda berpisah dengan orang-orang yang anda kasihi dan teman-teman anda? 

Sesungguhnya saat itu maut datang kepada anda dengan membawa sekarat, kekerasan pencabutan nyawa dan segala penderitaannya. 

Sesungguhnya saat itu adalah hari kematian anda, saat anda menghadapi kematian.

   Sesudah ruh anda berpisah dari tubuhnya, dibawalah jenazah anda ke tempat pemandian mayat, lalu anda di mandikan dan di kafani. 
Sesudah itu jenazah anda dibawa ke Masjid untuk di shalatkan, kemudian jenazah anda dipanggul di atas pundak beberapa orang lelaki… untuk dibawa kemana?

   Tentunya dibawa ke kuburan, yaitu sebagai permulaan dari tahapan hari akhirat. Selanjutnya, adakalanya tempat peristirahatan anda berubah menjadi satu taman dari taman-taman surga atau berubah menjadi salah satu dari jurang diantara jurang-jurang neraka.


Petiklah pelajaran dari kegagalan anda.

Artikel Menarik Lainnya:

Bersungguh-sungguhlah

Raihlah senyuman pagi hari dan ucapkanlah: 
“Selamat datang! Sungguh aku amat merindukanmu.” 

   Anda harus bersungguh-sungguh dalam semua hal, mulai dari mendidik anak-anak, mengikuti kegiatan yang berguna lagi bermanfaat, membaca buku yang berguna, membaca Al-Qur’an dengan merenungi maknanya, shalat yang khusyu’, dzikir dengan hati yang hadir, memberi shadaqah, membersihkan rumah, dan merapikan perpustakaan. 
   Demikian itu harus anda lakukan dengan kesungguhan agar anda tidak memberikan kesempatan bagi kesedihan dan kegelisahan untuk berperan menguasai diri anda. 

   Perhatikanlah seorang wanita nonmuslim bagaimana dia dapat meraih kesuksesan dalam hidupnya berkat kesungguhan yang dilakukan dalam hidupnya meskipun dia nonmuslim dan menyimpang.

 Berikut ini adalah kisah mantan perdana mentri Israil Golda Mayer yang binasa. 

Dalam catatan hariannya ia menggambarkan perihal kesungguhan dan kedisiplinannya dalam mengatur pasukannya dan merencanakan strateginya dalam memerangi bangsa Arab. 
   Ternyata apa yang dilakukannya boleh dikata tiada seorang lelaki pun dari kalangan bangsanya yang dapat menirunya, kecuali hanya beberapa gelintir orang, padahal Golda Mayer adalah seorang wanita yang ingkar kepada Allah lagi bermusuhan dengan-Nya. Bagaimana dengan halnya wanita yang beriman? 

Kebahagiaan bukanlah sejenis sulap. 
Sekiranya seperti itu keadaannya, niscaya tiada harganya.

Artikel Menarik Lainnya:

Kesetiaan itu langka, begitu pula orang-orang yang menyandangnya

Tiada lain seseorang itu akan menjadi buah tutur bagi generasi sesudahnya, maka jadilah engkau buah tutur yang baik bagi orang yang mempunyai kesadaran.

   Salah seorang yang besar dan arif (mengenal) Allah, pasrah kepada qadha’-Nya, dan ridha dengan keputusan taqdir-Nya, adalah Nabi Ayyub AS. 

Sesungguhnya beliau mendapat cobaan penyakit pada fisik, ludes semua hartanya, dan kehilangan semua anaknya. 

   Disebutkan bahwa tiada yang tersisa dari anggota tubuhnya yang sehat barang setusuk jarum pun. 

Semuanya terkena penyakit, kecuali hanya kalbunya, dan tiada yang tersisa dari hartanya barang sedikit pun untuk dapat dijadikan sebagai biaya pengobatan dan penghidupannya.
 Akan tetapi, istrinya tetap setia dan mencintainya, karena dia adalah seorang wanita yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (yang saat itu adalah suaminya sendiri). 

    Dia rela menjadi pembantu orang lain dengan upah untuk membiayai hidupnya sendiri dan suaminya. 

Dia tetap sabar melayani suaminya yang sakit itu selama kurang lebih 18 tahun, tanpa berpisah darinya pagi dan petang, selain waktu untuk melayani orang lain sebagai pembantu, kemudian segera kembali kepada suaminya. 

Lama-kelamaan makin bertambah parahlah keadaannya dan masa yang telah ditaqdirkan bagi Ayyub untuk menerima cobaan telah habis, maka mulailah Ayyub memohon dengan mendesak kepada Tuhan semesta alam, yang disembah oleh semua utusan dan Yang Maha Penyayang di antara para penyayang, seraya berseru kepada-Nya, sebagaimana yang dikisahkan oleh firman-Nya:
“(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Yang Maha Penyayang di antara semua panyayang.” (QS.21:83)  

   Pada saat itu juga Allah memperkanankan baginya, menerima doanya, dan menyambut seruannya, lalu Dia memerintahkan kepadanya untuk bangkit dari tempat tinggalnya dan menggejogkan kakinya ke tanah. 

Ayyub pun melakukannya, maka Allah menyemburkan mata air dari injakan kakinya itu dan Allah memerintahkan kepadanya untuk mandi dengan airnya. 

Saat itu juga lenyaplah semua penyakit yang ada pada tubuhnya. 

Selanjutnya, Allah memerintahkannya untuk menggejog bumi sekali lagi di tempat yang lain, maka Allah mengeluarkan mata air yang lain buatnya dan memerintahkan kepadanya untuk minum dari airnya. 

Saat itu juga Allah melenyapkan semua penyakit yang ada pada bagian dalam tubuhnya, sehingga sempurnalah kesehatan bagi Ayyub lahir dan batinnya. 

Demikian itu terealisasi berkat kesabarannya dan kesudahan dari ketulusan dalam meraih pahala Allah serta buah dari keridhaannya kepada taqdir Allah SWT.


Adakalanya manusia menyesali perkataannya, 
tetapi ia tidak akan menyesal karena sikap diamnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Ads

Populer