Sesudah perjuangan akan diraih kemenangan yang menyenangkan

Hiburlah kesedihanmu, 
tiada sesuatu pun yang kekal 
dan kesedihanmu juga pasti tidak akan selamanya. 

Berikut ini adalah isi surat seorang istri seusai menjalani bulan madunya, yang ditujukan kepada ibunya. 

Ia mengatakan dalam suratnya sebagai berikut:

“Wahai ibu tersayang, hari ini aku kembali ke rumahku yang kecil lagi sederhana yang telah disediakan oleh suamiku sesudah menjalani masa bukan madu.

Sebenarnya aku berharap agar engkau tinggal di dekatku, wahai ibuku tersayang, supaya aku dapat menceritakn kepadamu semua pengalaman yang ku alami dalam kehidupan baruku bersama suamiku. 
Sesungguhnya suamiku adalah seorang lelaki yang baik. 

Dia mencintaiku dan sebaliknya aku pun mencintainya. Aku berupaya semampuku untuk membuatnya puas dalam segala hal. 

Percayalah, wahai ibuku tersayang, sesungguhnya aku memelihara semua nesehatmu dan melakukan semua pesan yang engkau berikan kepadaku. 

Aku masih teringat setiap kalimat, setiap huruf yang engkau katakan kepadaku dan engkau bisikan ke telingaku seraya merangkul dan memelukku ke dadamu dengan penuh kasih sayang pada malam pernikahanku.

   Sesungguhnya aku melihat dan menilai kehidupan ini sebagaimana penglihatan dan penilaianmu kepadanya. 

Sesungguhnya engkau adalah teladanku yang terbaik. 

Tiada sasaran bagiku, selain mengikuti apa yang pernah engkau lakukan kepada ayahku yang baik dan juga kepada kami semua sebagai anak-anakmu. 

Sesungguhnya engkau telah memberikan kepada kami semua cinta dan sayangmu. 

Engkau telah mengajari kami makna kehidupan dan bagaimana kami harus menghayatinya. 
Engkau juga telah menebar dengan tanganmu sendiri benih-benih kecintaan ke dalam kalbu kami.

Sok Selang 1/8*1/4


   Kudengar suara kunci pintu kamar berputar. Itu pasti suamiku, sesungguhnya dia ingin membaca suratku kepadamu. 

Dia ingin mengetahui apa yang ku tulis buatmu, wahai ibuku tersayang. 

Dia ingin bergabung denganku menghabiskan saat-saat yang bahagia bersamamu melalui suratku yang kuresapi dengan segenap jiwa dan pikiranku. 

Ternyata dia ingin agar aku menyerahkan penaku kepadanya dan memberinya kolom dalam surat ini, karena dia pun ingin menulis buatmu. 

Salam ciumku buatmu, wahai ibu tersayang, juga buat ayah tersayang dan semua saudaraku tersayang. Sampai jumpa nanti di lain kesempatan.”

Senyum itu sama sekali tidak berat, namun banyak memberi guna

Artikel Menarik Lainnya:

Kunci meraih keberhasilan

Dunia ini bila suatu hari penuh dengan tawa ria 
maka pada keesokan harinya akan penuh dengan tangisan 
alangkah buruknya negeri dunia ini. 



>  Kunci kemuliaan adalah taat kepada Allah dan rasul-Nya.

>  Kunci rizki adalah usaha dibarengi istighfar dan takwa.

>  Kunci surga adalah tauhid (syahadat tauhid dan syahadat rasul).

Sok Selang 1/4*1/4

>  Kunci iman adalah membaca ayat-ayat Allah dan tanda-tanda kebesaran yang ada pada semua makhluk-Nya.

>  Kunci kebaikan adalah jujur.

>  Kunci hidupnya kalbu adalah merenungi Al-Qur’an, mendekatkan diri kepada Allah di penghujung malam hari, dan meninggalkan dosa-dosa.

>  Kunci ilmu adalah tidak malu untuk bertanya dan mendengar dengan baik.

>  Kunci kemenangan dan keberuntungan adalah sabar.

>  Kunci kebahagiaan adalah takwa.

>  Kunci menambah nikmat adalah bersyukur.

Dobel Nepel 1/4*1/8


>  Kunci menginginkan pahala akhirat adalah zuhud terhadap duniawi.

>  Kunci keberhasilan adalah doa.

Tersenyumlah, karena senyuman itu bagaikan bagian dari cahaya mentari

Artikel Menarik Lainnya:

Wanita yang maharnya paling mahal sedunia

Wanita yang maharnya paling mahal sedunia 


Jadilah diri anda lebih lembut daripada tiupan angin yang sepoi-sepoi dan lebih tinggi cita-citanya di dunia daripada bintang di langit 

   Abu Thalhah mengajukan lamarannya untuk mempersunting Ummu Sulaim binti Mulhan dan menawarkan kepadanya mahar yang besar. 

Akan tetapi, Abu Thalhah terkejut dan lisannya kelu ketika Ummu Sulaim menolak lamarannya dengan angkuh dan besar diri seraya mengatakan: 
“Sungguh tidak pantas bagiku kawin dengan lelaki yang musyrik. Tidakkah engkau tahu, hai Abu Thalhah, bahwa tuhan-tuhan kamu adalah hasil ukiran seorang budak milik keluarga Fulan dan sekiranya kamu bakar ia dengan api, niscaya ia akan terbakar?”

Sok Selang 1/4*1/4

   Saat itu juga dada Abu Thalhah terasa sangat sempit, lalu ia pergi dengan perasaan yang hampir tidak percaya dengan apa yang di lihat dan di dengarnya. 

Akan tetapi, cintanya yang tulus kepada Ummu Sulaim membuatnya datang kembali pada hari berikutnya untuk mengiming-imingi Ummu Sulaim dengan mahar yang jauh lebih besar dan penghidupan yang makmur lagi senang dengan harapan barangkali saja Ummu Sulaim menjadi lembut dan mau menerima lamarannya. 

Kali ini Ummu Sulaim menjawabnya dengan kesopanan yang tinggi seraya mengatakan: 
“Orang seperti engkau, hai Abu Thalhah, tidak pantas untuk ditolak. sayangnya engkau seorang lelaki yang kafir, sedang aku adalah seorang wanita muslim. Aku tidak boleh kawin denganmu.”

Abu Thalhah bertanya: “Apakah sebenarnya yang engkau maui?”

Ummu Sulaim berkata: “Apa yang aku maui?”

Abu Thalhah bertanya: “Emas ataukah perak yang engkau inginkan?”

Ummu Sulaim menjawab: “Sesungguhnya aku tidak ingin emas atau perak darimu, tetapi aku menginginkan islam darimu.”

Abu Tholhah berkata: “Kepada siapakah aku dapat memperolehnya?”

Ummu Sulaim menjawab: “Kamu bisa mendapatkannya dari Rasulullah SAW .”

Maka saat itu juga Abu Thalhah berangkat menemui Nabi SAW yang saat itu sedang duduk bersama para sahabatnya. Ketika Nabi SAW melihat kedatangan Abu Thalhah, beliau langsung bersabda (kepada para sahabatnya):
“Telah datang kepadamu Abu Thalhah, sedang kedua matanya memancarkan sorotan cahaya Islam.”

   Abu Thalhah datang dan menceritakan kepada Nabi SAW apa yang telah di katakanya oleh Ummu Sulaim. Sesudah itu Abu Thalhah menikahi Ummu Sulaim dengan mahar seperti yang dimintanya, yaitu masuk agama Islam.

Dobel Nepel 3/8*1/4

    Sesungguhnya Ummu Sulaim adalah sampel yang unggul bagi setiap wanita yang mendambakan kemulia’an dan berupaya meraih keutamaan. 

Perhatikanlah bagaimana dia menggariskan tanda-tanda kemuliaan dan keimanan melalui sepak terjangnya yang baik. 

Perhatikanlah betapa besarnya pahala yang akan di terimanya nanti di sisi Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Membalas. Renungkanlah bagaimana dia telah meninggalkan nama yang harum dan pujian yang baik serta keberhasilannya dalam meraih pahala yang besar lagi diberkati. 

Demikian itu tiada lain karena dia adalah seorang wanita yang jujur dengan Tuhannya, jujur dengan dirinya sendiri, dan jujur dengan orang lain. 

Beruntunglah Ummu Sulaim dengan surga yang akan ditempatinya pada hari orang-orang yang jujur beroleh manfaat dari kejujurannya. 

Selamat buat Ummu Sulaim dengan kenikmatan kekal yang akan dialaminya dan betapa beruntungnya dia karena mendapatkan semua yang disukainya.

Murah senyumlah jika anda ingin orang lain tersenyum kepada anda

Artikel Menarik Lainnya:

Kenalilah Allah saat senang

Kenalilah Allah saat senang, niscaya Dia akan balas mengenali anda saat susah 

Wahai orang yang putus asa, mati sajalah engkau sebelum mati atau tetaplah bertahan hidup, maka engkau masih punya harapan 

   Yunus As merasa kesempitan dalam perut ikan besar, dalam kegelapan yang saling bertumpang-tindih, yaitu gelapnya kedalaman laut, gelapnya perut ikan, dan gelapnya malam hari. 

Dia merasakan dadanya begitu sempit, penderitaannya makin menguat, dan kesusahannya makin memuncak, maka bersegeralah ia meminta tolong kepada Allah yang mampu memberikan pertolongan kepada orang yang minta tolong, tempat berlindung bagi yang kesudahan, Maha Luas rahmat-Nya, dan Maha menerima tobat hamba-Nya. 
Terlontarlah dari lisannya kalimat-kalimat bak permata yaqut dan marjan sebagaimana yang disebutkan dalam firman-Nya:
“Maka ia menyeru dalam keadaan sangat gelap: ‘Tidak ada tuhan (yang berhak disembah), selain Engkau . Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim.’” (QS.21:87)

    Do’anya pun segera di kabulkan sebagaimana yang disebutkan dalam firman selanjutnya:
“Maka Kami memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan. Demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS.21:88)

    Allah memerintakan kepada ikan besar yang telah menelannya agar mencampakkan Yunus ke tanah yang lapang. 

Yunus pun sampai ke tepi pantai yang lapang itu dalam keadaan lemah seperti orang yang sakit keras, maka saat itu juga ia di sambut oleh pertolongan Allah yang meliputinya dengan rahmat-Nya. 
Allah pun menumbuhkan pohon yaqthin (labu), sejenis tumbuhan yang merambat, tidak punya batang dan hanya memiliki daun yang lebar. 

Setelah memakannya, kesehatan tubuhnya mulai membaik dan keceriaan hidup mulai terlihat. Demikianlah orang yang mengenal Allah saat senang, maka Allah akan balas mengenalnya saat susah.

Tidak mungkin anda menjadi seorang wanita yang dapat mengendalikan hawa nafsu dirinya, kecuali jika anda mampu mengendalikan hidup anda sendiri

Artikel Menarik Lainnya:

Dunia yang indah tidak dapat dilihat

Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya kepadamu, wahai pembawa panji hidayah. 
Hari-hari menjadi ceria dengan kehadiranmu 

    Manakala musim dingin menutup semua pintu rumah anda dan tumpukan salju mengepung anda dari segala penjuru, maka tunggulah datangnya musim semi.

 Bila ia telah tiba, bukalah semua jendela anda agar tiupan angin segar yang bersih dapat masuk ke dalam menggantikan udara yang lama.

 Layangkanlah pandangan anda sejauh-jauhya, niscaya anda akan melihat sekawanan burung-burung yang bernyanyi melalui kicauannya.

 Anda akan melihat cahaya mentari memancarkan bias-bias sinar kuningnya di atas dahan-dahan pohon yang akan menginspirasikan kepada anda usia yang baru, harapan yang baru, dan kalbu yang baru pula.

Vlugring 1/2*3/8


   Janganlah anda bepergian ke padang sahara untuk mencari pepohonan yang indah-indah, karena anda tidak akan menemukan di padang sahara, kecuali hanya kesunyian.

 Sebaliknya, lihatlah ratusan pepohonan yang menaungi anda dengan rindangannya, membuat anda bahagia dengan buah-buahannya, dan menghibur anda dengan nyanyian burung-burungnya.

    Jangan sekali-kali anda berupaya mengingat kembali hari kemarin dengan segala kerugian yang pernah anda alami di dalamnya, karena usia itu apabila telah menggugurkan dedaunannya, tidak pernah akan kembali lagi.

 Akan tetapi, pada setiap musim semi akan terlahir hal yang baru dan akan tumbuh dedaunan lainnya.

 Karenanya, lihatlah dedauan yang menutupi wajah langit dan biarkanlah dedaunan yang telah gugur di atas tanah karena ia telah menjadi bagian darinya.

Sok Kran 3/4*3/4


    Apabila hari kemarin telah beranjak meninggalkan anda, maka di hadapan anda ada hari ini. Apabila hari ini akan mengimpun dedaunannya, lalu pergi meninggalkan anda, maka masih ada hari esok bagi anda, jangan biarkan diri anda bersedih karena hari kemarin, sebab ia tidak akan kembali.

 Janganlah pula anda menyesali hari ini, karena ia pasti akan pergi juga, tetapi impikalah mentari yang bersinar terang di hari esok yang indah.


Tak terbayangkan parahnya pengaruh destruktif akibat saling menghantam dengan kata-kata yang tajam.

Artikel Menarik Lainnya:

Sayangilah makhluk yang ada dibumi

Tidakkah engkau tahu bahwa kesulitan itu pasti diiringi dengan kemudahan sebagaimana kesabaran diiringi dengan jalan keluar dari kesulitan 


   Kasih sayang ibu kepada anak-anaknya digambarkan dengan jelas dan gamblang dalam Hadits-hadits Rasulullah SAW sebagai contoh kelembutan dan kasih sayang serta sumber cinta kasih yang tulus.

 Allah telah menciptakan wanita sebagai sumber yang mengalirkan cinta kasih kepada anak-anaknya dan memprioritaskan pemberiannya kepada mereka. 

Sesungguhnya Nabi SAW telah menjadikan seorang ibu sebagai sampel hidup untuk merefleksikan secara jelas melaluinya visualisasi kasih sayang Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya.

 Amirul Mukminin ‘Umar bin Khatab RA telah meriwayatkan bahwa pernah sejumlah tawanan didatangkan kepada Rasulullah SAW. 

Di antara tawanan tersebut terdapat seorang ibu yang berlari-lari kesana dan kemari mencari anaknya yang masih balita.

 Setelah menemukan anaknya, ia langsung menggendongnya dan menyusuinya, maka saat itu juga Rasulullah SAW bersabda:
“Bagaimanakah menurut kalian, apakah wanita ini tega mencampakkan anaknya ke dalam kobaran api?”

Kami menjawab: “Demi Allah, tentu tidak.”
Nabi SAW bersabda: “Sungguh Allah lebih sayang kepada hamba-hamba-Nya daripada kasih sayang wanita ini kepada anaknya.”

   Wanita ini telah jatuh ke dalam kehinaan sebagai tawanan, sedih, dan murung hatinya, padahal sebelumnya dia adalah seorang wanita terhormat di kalangan keluarga dan handai tolannya, merdeka dalam lindungan kaum pria kabilahnya, dan dihormati dalam lingkungan rumah suaminya.

 Akan tetapi, karena ditawan, jadilah ia seorang budak perempuan yang dimiliki dan pelayan yang diperintah. 

Keadaan seperti ini begitu menekan jiwanya dengan penuh kesulitan, sehingga membuatnya lupa kepada apa yang terjadi di sekitarnya karena kepedihan yang di deritanya benar-benar telah meremuk-redamkan kalbunnya.
 Meskipun dengan kondisi demikian, sang ibu tetap tidak melupakan anak belahan hatinya. Bahkan dia dengan sekuat tenaga mencari-cari nya sampai menjumpainya, lalu segera memeluknya dengan penuh kelembutan dan memberikan puting susu kepadanya seraya mendekapkannya ke dada dengan kasih sayang.

 Ibu seperti ini tidak akan membiarkan anaknya tersentuh oleh bahaya sedikit pun. 

Dia pasti akan membelanya dari gangguan sekecil apa pun dan rela berkorban untuknya meskipun harus ditebus dengan jiwanya.

Mulut yang keji akan berdampak lebih buruk bagi pelakunya sendiri daripada orang lain yang menjadi korbannya

Artikel Menarik Lainnya:

Musibah itu adalah tabungan pahala akhirat

Lihatlah keindahan taman nan ceria. 
Di esok hari nanti akan penuh dengan nyanyian burung-burung yang berkicau.


    Diriwayatkan dari Ummul ‘Ala RA yang telah mengatakan bahwa saat ia sedang sakit, Rasulullah SAW datang menjenguknya. Beliau menghiburnya seraya bersabda:
“Hai Ummul ‘Ala, bergembiralah, karena dengan sakit yang diderita oleh seorang muslim, Allah akan menghapus dosa-dosanya sebagaimana api melenyapkan kotoran perak.”

    Makna hadits ini bukan menunjukkan bahwa kita boleh memelihara kuman penyakit yang mengidap dalam tubuh kita dan mangabaikan berobat dengan alasan bahwa penyakit akan menghapuskan dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan penderitanya.
 Bahkan seorang hamba dianjurkan untuk mencari penawar dan kesembuhan bagi penyakit yang dideritanya dengan dibarengi sikap sabar saat menanggung penyakit dan memohon pahala yang ada disisi Allah SWT ketika menahan penderitaanya.

 Dia juga dianjurkan menganggap bahwa semuanya itu merupakan tabungan kebaikan yang didebet dalam lembaran catatan amal kebaikannya, sebagaimana yang dicontohkan kepada kita oleh wanita shalih di atas.

    Seorang wanita harus bersabar ketika kehilangan orang-orang yang dikasihinya, seperti suami dan anaknya.

 Dalam sebuah Hadits disebutkan:
“Sesungguhnya Allah tidak puas terhadap hamba-Nya yang beriman bila Dia mengambil orang yang dikasihinya dari penghuni bumi, lalu ia bersabar dan mengharapkan pahala-Nya, sebelum memberinya pahala, selain surga.”

    Apabila seorang wanita ditinggal mati oleh suaminya, maka sesungguhnya Allahlah yang telah mengambilnya karena Dia lebih berhak terhadapnya.

 Apabila wanita yang bersangkutan mengatakan: “Mana suamiku, mana anakku,”
maka Allah yang menciptakan dan yang mengadakannya berfirman:
“Dia adalah hamba-Ku. Akulah yang lebih utama dan lebih berhak terhadapnya sebelum yang lain.”

Sok Kran 1/2*1/2

    Suami adalah titipan, anak adalah titipan, saudara laki-laki adalah titipan, ayah adalah titipan, dan istri adalah titipan.

 Semuanya hanyalah titipan belaka sebagaimana yang dikatakan oleh seorang penyair melalui bait berikut:
Tiada lain harta dan keluarga itu hanyalah titipan belaka dan suatu waktu titipan itu, pasti harus dikembalikan (kepada si Empunya).

Hindarilah mencaci sebagaimana anda menghindar dari wabah tha’un

Artikel Menarik Lainnya:

Tekunilah masa kini dan lupakanlah masa lalu dan masa depan

Gelapnya malam pasti akan tersingkap, maka janganlah engkau takut, sebentar lagi fajar akan muncul dengan perhiasannya yang cerah. 


   Tiada gunanya menampari pipi dan merobek-robek krah baju sebagai ungkapan kecewa karena keberuntungan yang terlepas dari tangan atau karena denda berat yang harus ditanggung.

 Tiada gunanya bagi seseorang menghanyutkan pikiran dan semua perasaannya kepada kejadian yang telah ditelan oleh masa yang pada akhirnya akan menambah panas kepedihannya dan makin menyengat kalbunya. 
   Seandainya kemampuan kita dapat menembus lorong waktu masa lalu untuk menahan kejadian-kejadiannya yang menentukan dan kita dapat mengubah hal-hal yang kita sukai, tentulah kembali ke masa lalu merupakan suatu keharusan dan niscaya kita semua akan bersegera menuju kepadanya, guna menghapus semua yang kita sesali melakukannya dan melipat gandakan keberuntungan yang minim kita raih.

 Akan tetapi, ingatlah bahwa hal tersebut adalah mustahil. 
Tiada jalan lain bagi kita, kecuali mancurahkan usaha keras kita guna mulai membagun kembali hari-hari dan malam-malam yang kita jalani sekarang, karena hanya padanyalah kita dapat meraih penggantinya. 
   Berikut ini adalah apa yang diingatkan oleh Al-Qur’an sesudah peristiwa perang Uhud ditujukan kepada mereka yang menangisi para syuhada yang telah gugur dan menyesali diri mereka karena ikut ke medan peperangan:
“Katakanlah: ‘Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditaqdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh.’” (QS.3:154)

Percayalah bahwa kebahagiaan itu bak pohon mawar yang baru ditanam. 
Bunganya tidak muncul dengan segera, tetapi kemunculannya pasti akan terjadi.

Artikel Menarik Lainnya:

Rohani lebih pantas diperhatikan daripada jasmani

Musim semi telah datang dengan langkahnya yang angkuh dan tawanya yang ceria memamerkan keindahannya yang memukau, seakan-akan ia tersenyum kepadamu 

(Al-Buhturi dalam diwanya menggambarkan keindahah musim semi, pent…)
Khalfah ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz RA (Khalifah Bani Umayyah yang paling adil dan dijuluki sebagai khalifah kelima yang rasyidin, pent.) pada masa pemerintahannya memerintahkan kepada seorang lelaki untuk membeli kain seharga delapan dirham buatnya. 
Lelaki itu membelinya dan segera mendatangkan kain itu kepada Sang Khalifah. 
Sang Khalifah meletakkan tangannya ke atas kain tersebut dan merabanya seraya berkata: “Alangkah lembut dan bagusnya kain ini!”

Lelaki yang mendatangkannya itupun tersenyum dan Sang Khalifah heran, 
lalu bertanya: “Mengapa kamu tersenyum?”

Lelaki itu menjawab:
“Wahai Amirul Mukminin, aku tersenyum karena dahulu semasa engkau belum menjabat sebagai khalifah pernah memerintahkan kepadaku untuk membeli kain campuran sutra, lalu aku membelinya dengan harga seribu dirham dan ketika kuletakkan di hadapan engkau, ternyata engkau mengatakan: 
“Alangkah kasarnya kain ini! Akan tetapi, sekarang engkau menganggap lembut dan bagus kain yang hanya berharga delapan dirham.”

‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz menjawab: 
“Menurut hematku, orang yang membeli kain dengan harga seribu dirham itu bukanlah seorang yang mempunyai rasa takut kepada Allah SWT.”

Dobel Nepel 1/8*1/8


Selanjutnya, Khalifah ‘Umar berkata: 
“Hai kamu, sesungguhnya aku mempunyai jiwa yang selalu merindukan ketinggian. Setiap kali aku meraih kedudukan, aku selalu berusaha untuk meraih yang lebih tinggi daripadanya. Aku meraih kedudukan sebagai Amir, kemudian aku merindukan menjadi Khalifah, dan setelah ku berhasil meraih kedudukan khalifah, aku merindukan kepada kedudukan yang lebih tinggi daripadanya, yaitu surga.”

Sebenarnya menetapkan hukum atas orang lain bukanlah kewajiban kita. Karenanya, sudah sepantasnyalah bagi kita untuk tidak memikirkan bagaimana menimpakan hukuman kepada orang lain.

Artikel Menarik Lainnya:

Jangan balas air susu dengan air tuba

Berbohonglah kepada hawa nafsu bila kau bicara dengannya, jika kau jujur kepadanya, niscaya akan pudarlah semua yang kau harapkan. 


   Pada mulanya Khaizuran adalah seorang budak perempuan yang dibeli oleh Khalifah Al-Mahdi dari Bani Nakhkhas.

 Selanjutnya, sang khalifah memerdekakan dan menikahinya serta memberinya hak sepenuhnya sebagai seorang yang merdeka, bahkan sang khalifah mengangkat kedua orang tuanya menjadi pejabat penting dalam kekhalifahan.
 Dan adalah Khaizuran bila marah kepada suaminya, ia hanya berkata di hadapannya:
“Aku tidak pernah melihat suatu kebaikan pun pada dirimu.”

   Dari keluarga Barmak pun ada seorang perempuan yang pada mulanya adalah seorang budak perempuan yang biasa diperjualbelikan, lalu Raja Maghrib Al-Mu’tamid bin Abbad membelinya dan langsung memerdekakannya serta menjadikannya sebagai permaisuri. 

Ketika sang permaisuri melihat budak-budak perempuan sedang bermain lumpur, ia merindukan masa lalunya dan timbul keinginannya bermain lumpur seperti mereka.

 Al-Mu’tamadi pun memerintahkan agar dibuatkan untuk istrtinya itu sejumlah banyak minyak wangi yang warnanya seperti lumpur, lalu masuklah si istri ke dalam lumpur itu dan bermain-main de dalamnya. 

Dan adalah istrinya itu bila marah kepada suaminya, ia suka mengatakan:
  “Sesungguhnya aku tidak pernah melihat suatu kebaikan pun pada dirimu.”

Akan tetapi, Al-Mu’tamadi hanya tersenyum dan mengatakan kepada istrinya:
“Juga tidak ada kebaikan saat aku membuatkan lumpur minyak wangi untukmu.”

   Istrinya pun menjadi malu karena jawaban suaminya.
Karakter kebanyakan wanita, kecuali sedikit dari mereka, adalah suka melupakan kebaikan yang telah diberikan kepadanya saat ia dalam keadaan lupa atau lalai. 

Dalam sebuah Hadits syarif di sebutkan:
   “Wahai kaum wanita, bershadaqahlah kalian, karena sesungguhnya aku melihat kalian adalah mayoritas penghuni neraka.” Mereka bertanya: “Mengapa demikian wahai Rasulullah?” Rasulullah SAW menjawab: “Karena kalian cepat mengutuk, banyak mencela dan selalu mengingkari kebaikan suami.”

Dobel Nepel 1/4*1/4

Rasulullah SAW pernah bersabda:
   “Ketika neraka diperlihatkan kepadaku, ternyata ku lihat mayoritas penduduknya terdiri dari kaum wanita, karena sikap buruknya kepada suami dan selalu mengingkari kebaikannya. Seandainya engkau berbuat baik kepada seseorang di antara mereka selama setahun, kemudian dia melihat sesuatu yang tidak disukainya darimu, niscaya ia akan mengatakan kepadamu: ‘Aku belum pernah melihat suatu kebaikan pun pada dirimu.’”

   Oleh karena itu, bila seorang lelaki telah mengetahui watak wanita itu memang demikian, buat apa marah, cemas, dan tegang sarafnya bila sewaktu-waktu istrinya mengingkari kebaikannya atau mengklaim bahwa dia tidak pernah melihatnya berbuat suatu kebaikan pun, padahal ia telah berbuat banyak kebaikan untuknya.

Wanita sukses adalah wanita yang menjadi buah bibir, dipuji suaminya, dicintai tetangganya, dan dihormati teman-temannya.

Artikel Menarik Lainnya:

Ads

Populer